Sebelumnya, di awal tahun 2014 lalu para hacker Tiongkok berhasil mencuri lebih dari USD 16 juta dari Sumitomo Mitsui Financial Group dan Mitsubishi UFJ Financial Group. Tidak hanya itu, kepolisian Jepang pun melaporkan meningkatnya jumlah warga negara asal Tiongkok yang ditahan karena kasus kejahatan siber. Para ahli keamanan jaringan juga menemukan alamat IP asal Tiongkok yang digunakan dalam serangan-serangan hacker terhadap bank-bank Jepang.
Para hacker tersebut kebanyakan menggunakan metode phishing, yaitu metode dengan menggunakan situs palsu untuk menipu para korbannya untuk memberikan username dan password kepada para hacker.
Uang yang berhasil dicuri kemudian ditransfer ke luar Jepang untuk menghilangkan jejak. Para hacker juga merekrut orang-orang untuk mengambil uang lewat ATM, lalu membelanjakannya dan kemudian barang-barang yang dibeli tersebut dikirim ke Tiongkok untuk dijual.
Sebelumnya di awal tahun 2014, situs pemerintah Jepang juga mendapatkan serangan Denial of Service (DDoS attack) dari para hacker yang diduga juga berasal dari Tiongkok. Situs-situs resmi Jepang lainnya juga dilaporkan mengalami serangan deface sehingga tampilannya berubah menjadi pesan propaganda tentang hubungan Jepang dan Tiongkok. (TweakTown)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News