Hampir secara universal, keduanya dinilai sebagai penolong digital terbaik yang tersedia saat ini. Namun, Google Assistant dan Alexa masih belum mampu memahami perintah yang diberikan pengguna.
Pengujian ini yang dilakukan bersama Globalme, perusahaan teknologi dan bahasa, dan melibatkan 70 perintah yang diutarakan kepada dua asisten personal tersebut. Teknologi kecerdasan buatan (AI) pendukung asisten tersebut diajarkan untuk memahami aksen dengan mendengarkan sejumlah berbagai suara.
Teknologi AI ini kemudian juga mempelajari pola dan koneksi antara kata dan frasa. Pada pengujian ini, Google Assistant memiliki tingkat akurasi secara keseluruhan sebesar 83 persen, sedangkan Alexa sedikit lebih baik dengan tingkat akurasi sebesar 86 persen.
Alexa tampil lebih baik jika dibandingkan dengan Assistant pada pembicara beraksen Amerika Serikat, namun sedikit lebih buruk terhadap pembicara beraksen India, Tiongkok, dan Spanyol dalam bahasa utama mereka.
Memerintahkan asisten virtual tersebut untuk mengendalikan fitur streaming hiburan pada Google Home atau Amazon Echo menghasilkan celah besar, berbasis pada aksen. Google Home lebih memahami pengguna dari Amerika Serikat bagian timur dengan tingkat akurasi sebesar 91,8 persen.
Performa terburuk ditampilkan Google Home pada pengguna berbahasa Spanyol sebagai bahasa utama mereka, dengan tingkat akurasi sebesar 79,9 persen. Alexa tampil terbaik pada pengguna Amerika Serikat bagian selatan tingkat akurasi 91 persen, dan terburuk pada pengguna berbahasa utama Tiongkok, sebesar 81 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News