Hal ini diyakini Epson mampu membantunya untuk tetap bertahan di industri proyektor, salah satu bidang yang kian diseriusinya saat ini.
Namun, dari sejumlah industri yang menggunakan produknya, tren pasar terbesar diakui Epson masih terletak di ranah pendidikan.
Sebab hingga saat ini, jumlah instansi pendidikan atau sekolah yang telah menggunakan proyektor sebagai alat untuk menyampaikan materi pendidikan masih tergolong sedikit.
"Tren pasar terbesar saat ini masih pendidikan. Total proyektor yang digunakan instansi pendidikan saat ini baru mencapai 30 persen. Dan umumnya siklus pergantian perangkat lama ke perangkat baru di sekolah-sekolah selama empat tahun. Jadi market masih besar," ujar Product Marketing Manager Visual Instrument (VI) Epson Indonesia Zanipar S A Siadari.
Namun, Epson juga menilai sejumlah pasar lain seperti perkantoran, ritel dan pariwisata juga masih menunjukan peluang besar selama tahun 2018 ini.
Peluang di ranah pariwisata juga didukung oleh pertumbuhan di ranah perhotelan sebagai upaya memenuhi target pemerintah untuk mendorong sebanyak 10 juta wisatawan masuk ke Indonesia.
Sementara itu, saat ini Epson tengah menggencarkan kampanye It's in The Details, disebutnya sebagai cermin visi Epson hingga tahun 2025.
Dalam visinya tersebut, Epson menyebut terfokus pada empat area atau disebutnya sebagai core innovation, yaitu Visual, Inkjet, Robotics dan Wearable, area yang gencar dikembangkan Epson selama tiga tahun terakhir.
Selain itu, pada kesempatan yang sama, Epson turut mengumumkan pencapaian kacamata berteknologi Augmented Reality pada segmentasi karyanya, Moverio BT-300. Sejak diluncurkan pada bulan Oktober 2016 dan tersedia di pasar Indonesia pada kuartal pertama 2017 lalu, Moverio BT-300 yang dipasarkan Rp13 juta ini telah terjual sebanyak 30 unit.
Jumlah penjualan perangkat ini dinilai Epson tergolong baik, mengingat perangkat masih menyasar segmen pasar yang tergolong kecil, yaitu penyuka drone.
Selain itu, segmen pasar yang disasar Moverio ini juga tergolong terbatas, sebab perangkat ini merupakan hasil kolaborasi eksklusif Epson dan DJI, sehingga hanya dapat digunakan dengan drone karya perusahaan asal Tiongkok tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News