"VR memiliki potensi besar untuk menyembuhkan fobia dan rasa takut," kata Chris Brewin, Profesor dari Psikologi Klinis di University College London. "Faktanya, saya jamin VR akan menjadi bagian penting dari pengobatan kesehatan mental."
Seperti yang dikutip dari The Guardian, Brewin berani membuat pernyataan tersebut karena dia telah mencoba untuk mengatasi depresi dengan bantuan VR. Dia dan timnya memilih 15 orang yang mengidap depresi dan meminta mereka untuk menggunakan headset VR. Pertama-tama, para pasien akan melihat sebuah avatar orang dewasa, yang akan meniru gerakan sang pasien. Proses ini disebut "perwujudan".
"Itulah perbedaan utama antara model terapi dengan VR dan terapi biasa," kata Brewin. "Saat seseorang diwujudkan dalam sebuah avatar di dunia virtual, mereka akan menyesuaikan persepsi dan respons emosi mereka dengan avatar tersebut."
Kepada 15 orang pasien tersebut, diperlihatkan avatar dari seorang anak yang sedang menangis. Sang pasien lalu diminta untuk memberikan kata-kata penyemangat pada sang anak. Setelah itu, posisi sang pasien akan dibalik.
Sang pasien lalu akan melihat dirinya diwujudkan sebagai avatar sang anak dan dia akan menjadi penerima kata-kata menyemangati dari avatar orang dewasa. Dan hal ini dapat mengurangi sifat mengkritik diri sendiri pada sang pasien. Setelah menjalani terapi ini selama 1 bulan, 9 dari 15 pasien yang menjalani terapi ini mengaku bahwa tingkat depresi mereka menurun.
Penggunaan VR di bidang klinis di Inggris memang masih dalam tahap awal. Namun, di AS, model terapi ini telah digunakan selama bertahun-tahun, terutama untuk menyembuhkan gangguan stres pascatrauma (PTSD) pada para tentara yang kembali dari medan perang di Irak dan Afganistan.
Selain itu, terapi VR juga diharapkan akan dapat membantu para perokok untuk berhenti merokok. Ia juga dapat membantu seseorang untuk mengatasi rasa takut akan laba-laba.
Dalam sebuah studi di AS, 23 orang didorong untuk perlahan mendekati sebuah laba-laba virtual. Di akhir studi ini, 83 persen pasien dapat menghadapi laba-laba dengan lebih tenang. Setelah membiasakan diri dengan laba-laba virtual, mereka dapat mendekati laba-laba sebenarnya tanpa dikuasai oleh rasa takut mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id