Relex-GPT
Relex-GPT

Relex-GPT Ingin Jawab Kebutuhan AI Perusahaan

Mohammad Mamduh • 27 Juli 2023 14:02
Jakarta: Relex Solutions mengembangkan solusi kecerdasan buatan (AI) baru, Relex-GPT, yang memanfaatkan model AI yang serupa dengan ChatGPT. Relex-GPT menggunakan sistem operasi bisnis mandiri, dan dilengkapi dengan akses ke basis pengetahuan milik Relex. 
 
Relex-GPT diklaim berfungsi sebagai pusat wawasan yang menyederhanakan akses ke informasi tentang produk Relex serta memudahkan alur kerja antar tim yang lebih efisien.
 
Selain membantu memperoleh dan merangkum informasi dengan cepat, solusi ini juga membantu memperjelas konsep dan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang rumit. Solusi ini merupakan aset yang dapat bermanfaat dalam menghasilkan berbagai ide dan juga riset, serta membantu pemecahan masalah yang inovatif melalui data yang relevan.

"Para pengguna awal Relex-GPT telah merasakan peningkatan produktivitas, pengurangan tugas-tugas rutin, dan kemampuan untuk memfokuskan sumber daya pada pekerjaan yang lebih penting dan strategis," ujar Tommi Vilkamo, Director of Relex Labs di Relex Solutions.
 
"Kami berkomitmen untuk memberdayakan tidak hanya karyawan Relex, tetapi juga para pelanggan dan mitra kami dengan kapabilitas canggih ini serta meningkatkan kepuasan kerja melalui adopsi Relex-GPT."
 
Penerapan teknologi AI seperti ChatGPT, GitHub Copilot, dan Relex-GPT di Relex Solutions memberikan manfaat yang cukup besar. Sebuah survei yang dilakukan oleh tim internal Relex Solutions memperkirakan kenaikan produktivitas rata-rata sebesar 40%, hingga mencapai 100% untuk beberapa aspek tertentu.
 
Penerapan solusi AI ini juga luas, salah satunya berkontribusi pada pengembangan perangkat lunak dengan menghasilkan kode, mengelola hasil uji coba, dan mengatasi kesalahan. Selain itu, penerapan solusi tersebut juga berperan dalam pembuatan dan pengeditan dokumen, serta meningkatkan komunikasi lintas budaya melalui penerjemahan dan penyesuaian gaya bahasa yang tepat untuk email dan presentasi.
 
Relex Solutions baru-baru ini merilis teknologi Relex-GPT ke komunitas pengguna daring mereka sebagai versi uji coba beta. Teknologi ini tentunya akan meningkatkan penawaran komunitas daring untuk para pengguna solusi.
 
Selain memungkinkan mereka untuk mengajukan berbagai pertanyaan dan langsung memperoleh tanggapan, juga memudahkan pertukaran informasi dan diskusi berbagai praktik terbaik yang berkaitan dengan produk Relex.
 
Ke depannya, ketika masukan dari komunitas pengguna telah tersedia, Relex berencana untuk mengintegrasikan Relex-GPT ke dalam ekosistem produk Relex Solutions secara menyeluruh, yang akan semakin meningkatkan pengalaman pengguna.
 
Terhi Rekilä, Senior Legal Counsel & Governance and Regulatory Risk Manager di Relex Solutions, menekankan komitmen perusahaan terhadap penanggulangan risiko dan juga evaluasi menyeluruh terhadap teknologi AI.
 
"Dalam meninjau peluang dan risiko, kita perlu melihat gambaran keseluruhannya," ujar Rekilä. "Kami bertujuan untuk membangun kendali dan keseimbangan untuk mengatasi risiko dengan cara mengevaluasi setiap perangkat AI dari perspektif keamanan, privasi, dan legal."
 
"Dengan cara ini, kami dapat memperoleh manfaat dari AI, sekaligus menghindari risiko bisnis yang mungkin terjadi seperti tertinggal dari para pengguna pertama, serta menanggulangi potensi ancaman. Menggunakan AI bukan berarti tanpa risiko, tapi di saat yang sama tidak ada bisnis yang bebas risiko.”
 
Camillo Särs, CISO di Relex Solutions, menjelaskan lebih lanjut tentang pendekatan perusahaan terhadap risiko penggunaan AI. "Teknologi AI menghadirkan peluang besar untuk meningkatkan produktivitas, seperti yang telah kami amati dengan para pelanggan kami dan yang kini kami rasakan sendiri melalui penerapan Relex-GPT."
 
"Kami secara proaktif mempertimbangkan berbagai risiko terkait penggunaan AI dan turut menyusun kebijakan terkait pemanfaatan AI untuk membantu proyek uji coba AI kami. Hal ini memungkinkan kami untuk memperoleh manfaat dari teknologi AI tanpa mengambil risiko yang tidak perlu."
 
Camillo menambahkan, menganalisis risiko-risiko tersebut secara menyeluruh dengan melibatkan tim hukum, privasi, dan keamanan informasi. Dari hasil analisis tersebut, kesimpulannya sangat jelas: manfaat yang didapat dari penerapan teknologi ini jauh lebih besar dibandingkan risikonya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan