“Ini merupakan hasil buah kerja keras kami hingga detik ini. Kami merasa bersyukur namun juga bangga pada saat yang bersamaan karena di tengah ketidakpastian ekonomi global, kami bukan hanya berhasil mempertahankan kinerja, tapi juga melampaui capaian kami pada tahun lalu,” ujar CEO Fox Logger, Alamsyah Cheung.
Menurut Alamsyah, peningkatan revenue ini tak bisa dilepaskan dari kinerja penjualan produk GPS tracker Fox Logger. “Penjualan kami melonjak 50 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” dia menjelaskan.
Hal yang membuat pihaknya bertambah gembira, dia menambahkan, adalah selain kenaikan penjualan produk GPS tracker, jumlah user baru pun turut meningkat hingga 73 persen.
“Seluruh peningkatan itulah yang akhirnya mendorong naiknya gross profit kami sebesar 60 persen secara YoY, sementara EBITDA naik hingga 60 persen,” Alamsyah mengungkap.
Di tengah peningkatan kinerja tersebut, Fox Logger mengatakan terus berinvestasi dalam meningkatkan kualitas produk dan layanannya melalui pengembangan teknologi artificial intelligence (AI), termasuk melalui penambahan jumlah SDM yang ahli di bidang teknologi GPS tracking serta peningkatan fasilitas divisi R&D.
Di tengah inovasi produk melalui pengadopsian teknologi AI, saat ini Fox Logger juga terus mengejar penyelesaian pembangunan Tower Fox Logger setinggi 8 lantai yang berlokasi di Jakarta Pusat yang diproyeksikan akan bisa digunakan secara penuh dalam waktu dekat.
Selain membangun menara, mereka juga terus mematangkan rencana IPO. “Target kami di tahun 2023 adalah melakukan IPO di bursa dan sejauh ini segala sesuatunya masih berjalan on the track,” dia menambahkan.
“Kami merasa bangga semua kerja keras kami mulai terbayarkan dengan terus meningkatnya kinerja perusahaan hingga saat ini,” tutup Alamsyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News