Huawei telah mengganti 13.000 komponen di produk karyanya sejak hadapi larangan dagang dari AS.
Huawei telah mengganti 13.000 komponen di produk karyanya sejak hadapi larangan dagang dari AS.

Akses Pemasok AS Diblokir, Huawei Ganti 13.000 Komponen di Produknya

Lufthi Anggraeni • 20 Maret 2023 09:27
Jakarta: Pada tahun 2019, menjelang terwujudnya tujuan jangka panjang untuk menjadi produsen ponsel pintar terbesar di dunia, Huawei ditempatkan di daftar hitam entitas Departemen Perdagangan, hingga saat ini.
 
Hal ini mencegah Huawei memperoleh pasokan dari rantai pasokan Amerika Serikat (AS) yang pernah berkembang pesat dan sebagai akibatnya, Huawei tidak lagi diizinkan untuk menggunakan Android versi Google Mobile Service.
 
Larangan terkait Android tersebut memaksa Huawei mengembangkan sistem operasi karyanya, HarmonyOS, yang kini sudah mencapai versi 3.1. Satu tahun sejak ditempatkan di daftar entitas, U.S Commerce Department dilaporkan menambahkan regulasi ekspor baru.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Mengutip Phone Arena, regulasi ini mencegah pabrik menggunakan teknologi yang dipatenkan perusahaan asal AS untuk memproduksi chipset dari mengapalkan silikon canggih kepada Huawei.
 
Huawei dapat memperoleh izin dari pemerintah AS untuk menggunakan SoC Snapdragon karya Qualcomm, namun SoC tersebut telah dimodifikasi sehingga tidak dapat berfungsi dengan jaringan 5G.
 
Huawei akan menggunakan chipset Kirin 710A yang dirilis tiga tahun lalu untuk mendukung smartphone kelas menengah terbarunya, Enjoy 60. Menurut pendiri Huawei Ren Zhengfei, Huawei telah mengganti 13.000 komponen dalam produk karyanya yang tidak dapat diperoleh akibat sanksi perdagangan oleh AS.
 
Sebanyak 13.000 komponen yang digantikan tersebut dibeli secara domestik, dan Huawei merancang ulang 4.000 papan sirkuit yang digunakan pada produk Huawei. Ren juga menegaskan bahwa produksi papan sirkuit dari firma ini telah stabil.
 
Kendati menghadapi pembatasan oleh AS, Huawei terus berinvestasi pada penelitian dan pengembangan (R&D). Pada tahun 2022 lalu, Huawei berinvestasi sebesar USD23,8 miliar pada R&D.
 
Terkait investasi tersebut, Ren menegaskan bahwa semakin tinggi keuntungan yang diperoleh perusahaannya, maka Huawei akan terus meningkatkan investasinya di bidang R&D. Sebagai pengingat, Huawei akan meluncurkan smartphone unggulan terbarunya, P60 series, pada tanggal 23 Maret mendatang.
 
Selain smartphone seri unggulan, Huawei juga akan meluncurkan ponsel layar lipat terbarunya, Mate X3, dan smartphone kelas menengah Enjoy 60, bersamaan dengan peluncuran P60 series tersebut.
 
(MMI)




LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif