Dikutip dari The Verge, kabar terbaru terkait usaha akuisisi Qualcomm atas NXP yang sudah berjalan selama dua tahun dan mendapatkan izin dari berbagai badan regulasi perdagangan di berbagai negara kandas karena Tiongkok tidak memberikan izin.
Diketahui bahwa Qualcomm sejak lama sudah mencoba menawarkan nilai akusisi untuk NXP yang akan menjadi nilai akusisi terbesar di dunia teknologi dengan penawaran terkahir sebesar USD47 miliar atau setara Rp678 triliun dengan tenggat waktu 25 Juli 2018.
Di Amerika Serikat sendiri hari ini telah memasuki tanggal tenggat waktu tersebut namun masih tersisi beberapa jam sebelum tanggal berganti menjadi 26 Juli 2018 waktu setempat. Apabila pemerintah Tiongkok tidak kunjung memberika persetujuan maka Qualcomm harus rela membayar denda.
Denda tersebut merupakan bagian dari perjanjian proses akuisisi. Pihak Qualcomm disebut harus mengikhlaskan uang sebesar USD2 miliar atau setara Rp28,8 triliun untuk proses pembatalan akuisisi NXP.
Langkah tersebut juga sudah ditegaskan oleh CEO Qualcomm Steve Mollenkopf dalam pengumuman laporan keuangan Qualcomm untuk kuartal ketiga. Mollenkopf menegaskan tidak akan memperpanjang tengat waktu penawaran yang sudah diajukan.
Lebih lengkapnya, Mollenkopf menyebutkan saat Qualcomm membayarkan uang denda pembatalan proses akuisisi tersebut, perusahaannya juga berencana melakukan pembukaan program pembelian kembali sahamnya dengan nilai USD30 miliar atau setara Rp433 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News