Posisi tersebut adalah Chief Information Officer. Beberapa perusahaan ada yang menyebutnya sebagai CISO (Chief Information and Security Officer). Untuk para perlaku startup, posisi ini bernama Chief Technology Officer.
Sesuai namanya, posisi ini berperan mengambil keputusan dalam pengembangan teknologi perusahaan. Hal ini tidak terlepas dari tren transformasi digital. Dalam acara Veritas Vision Executive Forum 2019, Senior Vice President and Chief Information Officer, Veritas Technologies John Abel berbagi pengalaman karirnya sebagai CIO.
Seorang CIO tak akan lepas dari istilah digitalisasi dan transformasi digital. “Kita harus lihat terlebih dahulu makna transformasi digital. Banyak perusahaan yang menerjemahkannya sebagai digitalisasi, atau mengubah layanan dan sistem mereka ke digital,” kata Abel. Ia menjelaskan transformasi digital punya arti yang lebih dalam.
“Transformasi digital adalah proses eksploitasi teknologi untuk menciptakan model bisnis yang berkelanjutan dan menghasilkan benefit nyata untuk perusahaan. Ini lebih dari memanfaatkan teknologi untuk digitalisasi, atau mengadopsi sistem dari fisik ke cloud.”
Baginya, makna ini jgua berarti pergantian lini bisnis yang menghasilkan produk yang sepenuhnya baru. Ia memberi contoh Netflix yang pada awalnya menyediakan jasa sewa film dalam bentuk piringan.
Kemudian Apple yang tadinya hanya memproduksi Mac kemudian merambah smartphone dan layanan digital seperti Apple Music. Kontribusi layanan musik streaming akhirnya menunjukkan angka yang positif. Tak lupa juga Amazon yang kini mendapatkan keuntungan dari layanan cloud.
Selain menerapkan teknologi dan menciptakan peluang bisnis baru, seorang CIO juga dinilai harus bisa menyatukan seluruh elemen perusahaan.
Dalam hal ini, karyawan dari berbagai divisi yang terlibat, tak terkecuali personalia. Kehadiran CIO juga akan memberikan tantangan perusahaan untuk berubah, dan kadang hal ini terasa berat.
Pada akhirnya, CIO bertanggung jawab kepada CEO, yang sebenarnya juga punya peran penting. Menurut John, seorang CEO harus menyadari pentingnya transformasi digital, dan harus berani mengambil langkah.
Ia menyebut CEO harus punya salah satu kemampuan bernama digital dexterity. Ini adalah ambisi dan kemampuan dalam menerjemahkan transformasi digital jadi ladang pendapatan baru.
Ke depannya, John menilai ada tren CIO merupakan satu posisi menuju CEO. Mereka yang menguasai teknologi, terutama analitik digital, akan mampu membawa perusahaan ke arah lebih baik secara pasti. “CIO juga harus lincah, kolaboratif, analitikal, inovatif, dan kreatif.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News