Sebanyak 70 persen konsumen mengaku bahwa mereka rela untuk membayar lebih demi produk yang telah dipersonalisasi dan 25 persen rela membagikan datanya agar mendapatkan pengalaman yang telah dikustomisasi sesuai kepribadian mereka.
Konsumen paling tertarik dengan produk fesyen yang telah dipersonalisasi. Hal ini terlihat dari fakta bahwa 80 persen konsumen rela membayar 10 persen di atas harga produk untuk mendapatkan produk yang telah terpersonalisasi dan 48 persen bahkan rela membayar 20 persen di atas harga produk.

Perlengkapan rumah tanggal jadi produk lain yang ingin dikustomisasi. Sebanyak 76 persen konsumen rela membayar 10 persen lebih mahal dan 48 persen bahkan rela membayar 20 persen lebih mahal dari harga produk untuk mendapatkan produk yang telah dipersonalisasi.
Jika dibandingkan dengan generasi tahun 1950-an dan gen X, generasi milenial dan gen Z adalah generasi yang menunjukkan ketertarikan terbesar pada barang terkustomisasi.
Berdasarkan riset yang diadakan oleh HP berdasarkan 45 juta percakapan di 4 negara, ada 6 hal yang mendorong personalisasi.
Pertama, identifikasi sidik jari. Kedua, untuk menunjukkan jati diri pengguna. Ketiga, untuk menunjukkan ketertarikan dan tujuan individu. Empat, memanjakan diri dan mewujudkan mimpi.
Kelima mempererat hubungan dengan produk. Terakhir, tindakan konsumsi yang telah dipikirkan matang-matang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News