Makanya pada ajang Google Cloud Next 24 mereka menawarkan solusi bernama Google Distributed Cloud, sebuah managed service yang terdiri dari hardware dan software yang bisa terhubung ke Google Cloud maupun terpisah dari cloud Google itu sendiri.
Menurut Vithal Shirodkar, VP/GM, Google Distributed Cloud and Geo Expansion, Google Cloud, solusi ini hadir dengan sudah dilengkapi oleh kemampuan AI di dalamnya.
“Saat ini, pelanggan tengah mencari cara baru untuk mengolah dan menganalisis data, menemukan insight tersembunyi, meningkatkan produktivitas dan membangun aplikasi baru sepenuhnya dengan AI di dalamnya,” ungkap Vithal.
“Bagaimanapun, kedaulatan data, kepatuhan terhadap regulasi dan kebutuhan latensi rendah dapat menimbulkan dilema bagi organisasi dalam mengadopsi teknologi AI pada cloud. Kebutuhan untuk menjaga data sensitif di lokasi tertentu, regulasi yang ketat, dan menjamin responsivitas membuat langkah mengkapitalisasi industri cloud menjadi sulit,” jelasnya.
Google Distributed Cloud diklaim menjadi solusi atas kebutuhan tadi dengan menggandeng mitra terpercaya dan ahli dibidangnya. Google menggandeng Palo Alto Networks untuk menghadirkan fitur baru di aspek keamanan.
Tidak hanya Palo Alto, Google juga bermitra dengan T-System, WWT dan Clarence untuk menyediakan dukungan kedaulatan data dari solusi GDC bagi pelanggan mereka.
Fitur baru yang memungkinkan developer menggunakan Sandbox di Google Distributed Cloud untuk membangun dan menguji aplikasi mereka tanpa membutuhkan hardware fisik. Google Distributed Cloud juga diklaim sudah memenuhi standar ISO27001 dan SOC 2.
Google Distributed Cloud menghadirkan AI server yang mengandalkan Nvidia L4 Tensore Core GPU pada Nvidia H100 GPU untuk semua server.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
