Apple membuat pengecualian untuk Musk dan memungkinkan pemilik platform media sosial ini untuk mengubah nama dari aplikasi tersebut menjadi hanya X. Aplikasi ini juga telah mengalami perubahan nama di toko aplikasi Google Play Store.
Namun, seperti informasi yang beredar, logo X di atap gedung kantor pusat Twitter di San Francisco, California, Amerika Serikat dicopot. Kendati demikian, Musk berharap dapat mengubah X menjadi aplikasi serupa WeChat, namun menyasar pasar global.
CEO Linda Yaccarino menggambarkan tujuan untuk platform X sebagai keadaan masa depan dengan interaktivitas tanpa batasan, terpusat pada audio, video, pesan, pembayaran atau perbankan, menciptakan marketplace global untuk ide, produk, layanan dan peluang.
Selain itu, Yaccarino juga menggambarkan tujuan platform X untuk menghubungkan pengguna dalam cara yang baru mulai dibayangkan oleh umat manusia, dengan dukungan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Sementara itu, sejumlah pihak mempertanyakan keputusan Musk mengubah merek Twitter menjadi X sebagai ide cerdas atau justru merupakan ide buruk, sebab Twitter telah menjadi merek besar di kalangan masyarakat dunia.
Mengingat Google dan Facebook mempertahankan nama produk paling populer karyanya saat melakukan pengorganisasian ulang menjadi Alphabet dan Meta. Tidak hanya nama aplikasi dan situs, Twitter telah dikenal masyarakat sebagai pencetus istilah tweet sebagai sebutan untuk unggahan di platform tersebut, yang kini digantikan oleh istilah unggahan umum, yaitu post.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id