Kinect merupakan motion controller yang serupa dengan kontrol milik Nintendo Wii, pengguna bisa memainkan sebuah game berdasarkan gerak tubuh mereka.
Namun, keunggulan Kinect adalah pengguna sama sekali tidak membutuhkan kontroler sebab perangkat ini memiliki sebuah kamera dan mikrofon yang bisa membaca setiap gerakan pengguna dan menerima perintah suara.
Dilaporkan oleh Mashable bahwa setelah diproduksi selama 7 tahun akhirnya salah satu inovasi terbaik Microsoft di area entertainment device tersebut harus berhenti dipoduksi. Alasannya bukan karena teknologi yang dikembangkan kurang populer melainkan ekosistem game atau entertainment yang ditujukan untuk penggunaan perangkat Kinect sangat minim.
Dalam sebuah wawancara dengan pihak Microsoft, tidak banyak developer game yang mau mengembangkan game mereka untuk bisa kompatibel dengan perangkat Kinect.
Banyak developer game yang lebih menyukai mode permainan tradisional yakni menggunakan stik kontroler yang digenggam. Jadi inovasi teknologi Kinect agak bertolak belakang dengan industri game yang tumbuh.
Pihak Microsoft menyebutkan bahwa sejauh ini mereka sudah berhasil menjual 35 juta perangkat Kinect yang pertamaa kali diperkenalkan pada tahun 2010.
Ketika diperkenalkan untuk Xbox 360 di tahun 2011 perangkat ini menjadi salah satu consumer device yang paling cepat terjual di dunia bahkan dicatat oleh Guiness world Record, tidak kurang dari 130 ribu unit terjual setiap hari selama dua bulan.
Meskipun Kinect berhenti diproduksi tetapi inovasi teknologi yang dihadirkan tetap menjadi basis dari perkembangan teknologi saat ini. Misalnya pada headset Windows Mixed Reality yang memadukan virtual reality dan augmented reality lalu yang akan menjadi populer yakni fitur FaceID pada iPhone X.
Diketahui bahwa Apple telah mengakuisisi perusahaan bernama PrimeSense yang merupakan pembuat asli dari teknologi perangkat Kinect.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News