Aplikasi yang disebut Apple Heart Study itu akan mendeteksi ritme tidak wajar dan mengirimkan notifikasi ke pengguna yang mungkin mengidap atrial fibrilasi.
Apple pertama kali membahas tentang program Heart Study miliknya pada bulan September lalu, ketika mereka meluncurkan watchOS 4, seperti yang disebutkan oleh The Verge. Apple bekerja sama dengan Stanford University dalam program ini.
Perusahaan asal Cupertino itu berencana untuk menggunakan data detak jantung itu untuk menginformasikan pasien, dokter dan peneliti terkait kasus detak jantung tak wajar.
"Bekerja bersama komunitas medis, tidak hanya kami dapat menginformasikan orang-orang terkait masalah kesehatan, kami juga berharp akan dapat membantu penemuan dalam pengetahuan tentang jantung," kata Chief Operating Officer Apple Jeff Williams dalam pernyataan resmi.
Aplikasi buatan Apple ini menggunakan teknologi pada Apple Watch untuk menghitung detak jantung via lampu LED hijau yang berkedip ratusan kali per detik dan fotodioda yang mendeteksi jumlah darah yang mengalir pada pergelangan tangan.
Pengguna yang ikut serta dalam survei ini akan mendapatkan notifikasi pada ponsel dan Watch mereka jika ditemukan detak jantung yang tidak wajar dan dapat melakukan konsultasi gratis dengan dokter studi serta diminta untuk melakukan elektrokardiogram (EKG) untuk observasi lebih lanjut.
Saat ini, aplikasi studi jantung dari Apple tersebut hanya tersedia di App Store di Amerika Serikat. Pengguna yang ingin ikut serta harus setidaknya telah berumur 22 tahun serta menggunakan Apple Watch Series 1 atau yang lebih baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id