Facebook. (Getty Images/Joel Saget)
Facebook. (Getty Images/Joel Saget)

Facebook Bocor Lagi, 267 Juta Data Pengguna Tersebar

Cahyandaru Kuncorojati • 20 Desember 2019 08:26
Jakarta: Reputasi Facebook sebagai penyedia layanan media sosial harus kembali diperhatikan. Setelah beberapa kali tersandung kasus bocornya data pengguna, dan kini kembali terjadi. Diklaim ada 267 juta data pribadi pengguna yang tersebar ke internet.
 
Kabar ini pertama kali dilaporkan oleh sebuah ahli keamanan siber bernama Bob Diachenko. Dilaporkan bahwa 267 juta data pengguna terkait ID Facebook, nomor kontak, dan nama lengkap pengguna sudah tersebar ke sebuah forum yang berisi peretas.
 
Dikutip dari Comparitech, data pengguna Facebook yang bocor ini diklaim juga disimpan dalam sebuah alamat internet atau IP adress yang mirip forum dan bisa diakses oleh semua peretas.

Diachenko meyakini bahwa data pengguna Facebook yang bocor ini merupakan hasil kejahatan seorang peretas yang berasal dari Vietnam. Peretas tersebut memaksa API atau alogoritma Facebook yang berhasil dikendalikan untuk mengeruk data pengguna media sosial buatan Mark Zuckerberg.
 
Meskipun begitu, Diachenko mengaku kepada Comparitech.com sudah melaporkan ke layanan penyedia internet untuk memblokir IP adress tadi dan kepada Facebook. Dia meyakini data yang bocor ini bisa dimanfaatkan untuk SMS spam atau penipuan (pishing).
 
Diachenko membeberkan bahwa sebagian besar data pengguna yang bocor merupakan pengguna yang berbasis di Amerika Serikat. Sayangnya, Diachenko juga menemukan bahwa data yang bocor tersebut sudah tersebar sejak dua minggu lalu berdasarkan penelusurannya.
 
"Kami sedang menyelesaikan permasalahan ini. Kami meyakini bahwa data tersbeut diperoleh beberpaa tahun lalau sebelum kami melakukan banyak peningkatan dalam perlindungan informasi atau data pengguna," tulis perwakilan Facebook kepada Engadget.
 
Engadget merunut kasus kebocoran data yang pernah dialami Facebook. Di bulan September lalu diketahui database berisi 419 juta data penggunanya bisa diakses di sebuah server yang tidak dilindungi kata sandi dan enkripsi.
 
Di bulan April, terungkap bahwa aplikasi pihak ketiga (third-party) memanfaatkan celah di Facebook untuk mencuri 29 juta data pengguna media sosial tersebut. Awal tahun ini diketahui 20 ribu pegawai Facebook punya akses ke database berisi 600 juta data pengguna.
 
Setahun sebelumnya database Facebook berhasil diretas dan membuka akses 29 juta data penggunanya. Melihat rekam jejak ini kemungkinan besar Zuckerberg akan terus diadili oleh pemerintah Amerika Serikat karena layanan media sosial miliknya membocorkan banyak data pengguna di negara tersebut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan