Angkatan tahun ini terdiri dari pelajar yang berasal dari 93 kota di seluruh Indonesia, dengan rentang usia antara 18-50 tahun. Jumlah peserta perempuan tahun ini juga dua kali lipat dari angkatan pertama pada tahun 2018.
Program 10 bulan yang diikuti para pelajar berfokus pada pengembangan keterampilan dalam pengkodean, desain, pemasaran, dan bidang profesional utama lainnya. Tujuannya adalah untuk membekali pelajar dengan pengetahuan agar dapat berkembang dalam ekonomi aplikasi Indonesia yang berkembang pesat. Mulai dari angkatan ini, akademi juga meningkatkan kurikulumnya dengan memperkenalkan AI khusus sebagai bagian dari programnya.
Tiga tim lulusan mempresentasikan proyek akhir mereka, yang memamerkan pemanfaatan teknologi Apple untuk membangun aplikasi inovatif bagi komunitas:
Chamelure: Aplikasi iPad yang dirancang khusus untuk anak-anak yang menjalani terapi Amblyopia di rumah. Aplikasi ini menawarkan pendekatan terapi yang interaktif dan menarik dengan menggunakan kacamata 3D anaglif.
Escapp: Konsep escape room berdasarkan film “Losmen Melati,” yang diproduksi oleh Infinite Studios. Escapp mendukung promosi media lokal melalui pengalaman multisensori daring/daring yang interaktif dan menakutkan yang menggabungkan AR.
MS-T: Sistem yang dirancang untuk meningkatkan manajemen keselamatan dengan mendeteksi pelanggaran secara otomatis menggunakan Kecerdasan Buatan melalui umpan CCTV.Apple Apresiasi Potensi Lulusan
Diluncurkan pada tahun 2018, Apple Developer Academy di Indonesia telah melatih lebih dari 2.500 calon pengembang bekerja sama dengan universitas-universitas ternama, seperti Universitas BINUS, Universitas Ciputra, dan Infinite Learning. Sebanyak 90% alumni akademi telah menemukan pekerjaan yang bermakna di berbagai sektor, mencakup pendidikan, e-commerce, transportasi, keberlanjutan, dan banyak lagi.
Banyak juga alumni akademi yang melanjutkan perjalanan mereka untuk mengejar pengembangan aplikasi sebagai jalur karier dengan mendaftar di pelatihan Apple lebih lanjut, seperti program Catalyst yang menawarkan bimbingan tambahan, inspirasi, dan wawasan dari para ahli serta teknisi Apple untuk membawa aplikasi mereka ke tingkat berikutnya.
Acara ini juga menghadirkan Future Leaders Summit yang bertujuan mendorong diskusi tentang inovasi dan teknologi untuk masa depan Indonesia. Acara ini meliputi panel untuk inovator perempuan, membahas tantangan unik yang mereka hadapi.
Selain itu, terdapat juga forum tentang keterampilan masa depan yang dibutuhkan untuk Indonesia, yang menekankan bagaimana pendidikan dan peningkatan keterampilan teknologi memainkan peran penting dalam membentuk masa depan negara ini.
Esther Hare, Senior Director, Worldwide Developer Marketing, Apple menyatakan, dengan mempertemukan para pengembang yang bercita-cita tinggi dari hampir seluruh provinsi di Indonesia, para lulusan Akademi tahun ini telah menunjukkan potensi teknologi untuk membuat perbedaan yang berarti dalam kehidupan masyarakat.
"Mereka telah belajar untuk memanfaatkan kreativitas mereka, menerapkan solusi baru untuk masalah yang menantang, dan berkolaborasi untuk mencapai sesuatu yang lebih besar. Kami berharap dapat melihat dampak positif yang akan mereka buat di seluruh Indonesia dan sekitarnya.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News