Foto: Nvidia
Foto: Nvidia

Cara AI Bantu Petani Lawan Gagal Panen dan Perubahan Iklim

Mohamad Mamduh • 13 September 2024 10:34
Jakarta: Algoritma Machine Learning mulai merevolusi pertanian modern. Memungkinkan petani untuk memerangi hama dan penyakit secara real time, teknologi ini meningkatkan produksi dan keuntungan tanaman, sekaligus mengurangi limbah, emisi gas rumah kaca, dan penggunaan pestisida.
 
Sekitar 6% emisi CO2 dunia berasal dari pertanian. Setiap tahun, hingga 40% tanaman gugur karena hama dan penyakit. Bagi petani dengan margin rendah, sumber daya penting yang terbuang untuk tanaman yang tidak terpakai membuat bertahan hidup, apalagi berkembang, jauh lebih sulit.
 
Namun, platform baru bertenaga AI dari startup Fermata menawarkan petani cara untuk mengurangi dampak hama dan penyakit tanaman sekaligus membuat pertanian lebih berkelanjutan, dan ramah pekerja.

Sistem visi komputer bertenaga ML baru, bernama Croptimus, terus memindai tanaman 24/7. Ketika mendeteksi hama atau tanda-tanda awal penyakit tanaman, platform segera memperingatkan petani, memungkinkan mereka untuk menyerbu sumber daya ke tanaman yang terkena dampak dan menjaga ancaman tetap terlokalisasi.
 
Platform ini dilatih berdasarkan data berkualitas tinggi, memungkinkan perangkat lunak visi komputernya untuk secara akurat membedakan antara tanaman sehat dan berisiko serta dengan cepat mengidentifikasi hama atau penyakit. Sistem ini memberi petani analitik real-time dan menyediakan peta augmented reality 360 derajat beranotasi yang menunjukkan laporan terkini tentang kesehatan tanaman.
 
Fermata melatih modelnya menggunakan PyTorch dengan NVIDIA cuDNN pada perangkat lokal. Untuk inferensi, ini menggunakan kombinasi komputasi cloud dan on-premise, termasuk GPU NVIDIA T4 yang berjalan di cloud AWS, dan kode NVIDIA Jetson Nano yang dioptimalkan dengan NVIDIA TensorRT untuk performa yang dipercepat.
 
Sistem Croptimus dapat digunakan dalam berbagai konfigurasi di rumah kaca besar dan di pertanian luar ruangan. Kamera untuk memindai dan menganalisis tanaman dapat dipasang di tiang tinggi, langit-langit rumah kaca, diintegrasikan ke dalam drone udara, atau dipasang ke robot seluler yang secara teratur melintasi deretan tanaman.
 
Model yang didukung AI tidak menggantikan rutinitas petani yang ada—model ini menambah alur kerja tradisional dan membuatnya lebih terarah.
 
Misalnya, pertanian biasanya mengandalkan orang untuk memeriksa tanaman secara manual. Sayangnya, sumber daya manusia berkualitas tinggi semakin sedikit, dan ketika tersedia, harganya mahal. Selain itu, manusia bisa lelah atau membuat kesalahan. Ketika sang pengawas gagal mendeteksi penyakit atau hama tanaman, mereka dapat dengan cepat berkembang biak, yang dapat menyebabkan pembusukan dan limbah tanaman yang meluas.
 
Sistem AI seperti Croptimus selalu memindai masalah. Ketika sistem menandai potensi masalah, sistem mengirimkan peringatan kepada petani yang kemudian dapat mengarahkan manusia untuk memeriksa tanaman dan, bila perlu, melakukan intervensi sebelum hama atau penyakit dapat menyebar. Intervensi dini mengurangi kehilangan tanaman dan membantu petani menggunakan tenaga manusia dengan cara yang lebih terarah.
 
Keuntungan lain dari sistem ini adalah bahwa pertanian dapat mendeteksi dan mengurangi hama dan penyakit sejak dini dan memiliki lebih sedikit kebutuhan akan pestisida. Yang tidak hanya menghemat uang petani, tetapi juga mengurangi efek negatif dari pestisida yang bocor ke lingkungan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan