Menurut laporan dari The Information, aplikasi baru ini secara internal disebut sebagai M2. Aplikasi M2 ini dijadwalkan akan diluncurkan di toko aplikasi Amerika Serikat pada awal September. Pengguna di Amerika Serikat nantinya akan diwajibkan mengunduh versi aplikasi baru ini untuk dapat terus menggunakan TikTok.
Namun, aplikasi TikTok versi lama masih akan berfungsi hingga Maret 2026. Langkah ini dilakukan di tengah ketegangan berkelanjutan antara TikTok dan pemerintah Amerika Serikat, yang telah menyuarakan kekhawatiran terkait keamanan data pengguna dan potensi pengaruh pemerintah Tiongkok terhadap platform.
Presiden Donald Trump telah menyatakan bahwa proses penjualan operasional TikTok di Amerika Serikat kepada sekelompok investor non-Tiongkok, termasuk Oracle, hampir mencapai kesepakatan. Hingga saat ini, informasi detail pasti mengenai perbedaan antara aplikasi M2 dan versi globalnya belum jelas.
Kendati demikian, perubahan ini dilaporkan berpeluang akan memungkinkan ByteDance untuk mempertahankan kendali penuh atas TikTok di wilayah lain, sembari memenuhi persyaratan khusus pasar Amerika Serikat.
Laporan sebelumnya bahkan menyebutkan bahwa TikTok telah mulai memisahkan basis kode algoritma aplikasi karyanya untuk memenuhi tuntutan Amerika Serikat. Migrasi pengguna ke aplikasi baru ini, akan memengaruhi lebih dari 170 juta pengguna di AS, merupakan langkah tidak biasa untuk aplikasi sebesar TikTok.
Kendati berisiko kehilangan pengguna, namun langkah ini diharapkan dapat mengatasi kekhawatiran lama mengenai keamanan data. Selain itu, kebijakan Apple yang tidak mengizinkan pengembang membuat aplikasi khusus wilayah dalam satu daftar.
Hal ini artinya TikTok harus mendistribusikan M2 sebagai entri App Store terpisah dengan pengenal bundel baru. Apabila kesepakatan penjualan terwujud, ByteDance diperkirakan akan mempertahankan saham minoritas, namun hal ini masih memerlukan persetujuan dari pemerintah Tiongkok.
Tanggal tenggat waktu terbaru bagi TikTok untuk mematuhi undang-undang Amerika Serikat adalah 17 September, hanya beberapa hari setelah peluncuran aplikasi M2 yang direncanakan. Semua data pengguna dilaporkan akan ditransfer ke infrastruktur berbasis di Amerika Serikat sebagai bagian dari transisi ini, diharapkan dapat meredakan kekhawatiran keamanan nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News