Artinya, ini adalah kedua kalinya keduanya terbang ke luar angkasa. Ini juga membuat SpaceX sebagai perusahaan antariksa yang berhasil mengembangkan dan menggunakan roket serta kapsul luar angkasa ulang-alik.
Menurut Engadget, roket yang digunakan dalam misi kali ini adalah Falcon 9 sementara kapsul luar angkasanya bernama Dragon.
Roket Falcon 9 yang digunakan memang sudah berkali-kali diterbangkan ke luar angkasa dan berhasil mendarat beberapa kali di permukaan Bumi secara otomatis. Namun, ini adalah pertama kalinya kapsul Dragon melakukan perjalanan ulang-alik setelah sebelumnya digunakan pada misi suplai ke ISS di bulan Juni 2017.
NASA mengatakan kapsul Dragon kini sedang merapat di ISS dan akan bertengger di stasiun luar angkasa tersebut hingga Januari 2018 mendatang.
Kapsul Dragon membawa berbagai suplai untuk kru ISS yang dibutuhkan selama menjalankan misi dan eksperimen di luar angkasa. Keberhasilan kapsul Dragon memungkinkan NASA untuk memilih SpaceX kembali sebagai penyedia jasa transportasi ke luar angkasa.
Kapsul Dragon merupakan salah satu ambisi SpaceX untuk menguasai pasar transportasi ke luar angkasa. Mirip dengan Soyuz, kapsul ini diciptakan untuk mengangkut kargo ke luar angkasa. Versi terkininya juga dirancang agar bisa membawa astronot ke luar angkasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News