Salah satu keunggulan Dobby adalah bentuknya yang sangta ringkas, bahkan bisa dimasukkan ke dalam saku celana. Hal tersebut diungkapkan oleh Johannes Soekidi, Managing Director Halo Robotics yang merupakan distributor Dobby di Indonesia.
"Baru pertama kali di dunia ada pocket drone yang benar-benar bisa masuk kantung celana tapi juga bisa diterbangkan secara mudah karena ada fitur GPS dan sensor lainnya," ujar Johannes.
Dobby merupakan drone mungil yang mampu terbang selama 8 menit tanpa berhenti. Dobby juga menempatkan dirinya di kisaran harga Rp5 juta. Johannes juga menekankan drone ini bukan untuk kalangan profesional, sehingga tidak bisa dibandingkan dengan drone quadcopter lain yang ukurannya lebih besar. Selain itu, harga drone ini dikatakan berada di tengah-tengah, tidak terlalu murah dan tidak terlalu mahal.
"Jadi kalau kelas profesional drone itu paling murah di harga 8jt - 10jt. Jadi kita memposisikan diri ditengah-tengah. Kalau saya sebut merek lain itu, posisi Dobby sama dengan posisi harga Gopro. Seperti kita bandingkan harga action kamera dengan DSLR," lanjut Johannes.
Setelah Dobby, pihak Halo Robotics rencananya juga akan merilis berbagai drone profesional yang dimiliki oeh Zerotech. Di Indonesia, Dobby memang masih belum punya pesaing, namun diperkirakan dalam waktu dekat pesaing tersebut akan mulai bermunculan. Apalagi jika pasar semkain menjanjikan.
Drone Dobby kali ini hadir dalam dua versi, yaitu versi standar (drone, baterai, kabel dan adapter) serta versi luxury (drone, 2 baterai, propeller protector, kabel, adapter, sarung, dan filter lensa). Untuk harganya, Halo Robotics mematok Rp5.990.000 untuk versi standar dan Rp6.490.000 untuk luxury. Sementara baterai ekstra bisa didapatkan seharga Rp649.000.
Penasaran dengan fitur dan performa drone ini? Silahkan baca ulasannya di tautan berikut ini:
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News