Dalam pertemuan terbatas dengan beberapa wartawan Asia Tenggara di Singapura, Nvidia memberikan gambaran lebih lengkap mengenai jajaran solusi yang dinilai bisa meningkatkan kapabiitas perusahaan dalam memanfaatkan kecerdasan buatan.
Salah satunya adalah NeMo. Ini adalah solusi model bahasa besar (Large Language Model). Hal ini memungkinkan perusahaan menyesuaikan model untuk mendukung aplikasi AI generatif yang akurat untuk beberapa skenario, seperti intelijen pasar, pencarian perusahaan, chatbot dan layanan pelanggan, dan banyak lagi.
Kemudian ada Nvidia AI Enterprise, yang menawarkan serangkaian ekosistem B2B untuk penerapan kecerdasan artifisial sesuai skala kebutuhan perusahaan. Bekerja sama dengan berbagai produsen server dan solusi, layanan ini bertujuan mengatasi tantangan dalam, keamanan, biaya, serta waktu implementasi.
Nvidia Omniverse merupakan solusi berikutnya yang fokus pada penggelaran desain grafis visual dan simulasi. Solusi ini berkaitan dengan berbagai industri seperti manufaktur dan medis.
Menggunakan AI generatif, Omniverse memungkinkan rendering dan implementasi virtual secara cloud. Diharapkan solusi ini mampu memberikan informasi secara akurat, sehingga mengurangi biaya modal dan lebih efisien, di saat yang sama bisa meningkatkan produktivitas perusahaan.
Lalu superchip Grace dan Grace Hopper. Grace merupakan CPU buatan Nvidia yang menggunakan arsitektur ARM Neoverse v2 sebanyak 144 core. Sedangkan Grace Hopper adalah CPU yang berduet dengan GPU H100 terhubung via NV Link.
Di dalamnya sudah tertanam RAM LPDDR5X dan dirancang khusus untuk server. Dalam penjelasannya, Nvidia mengklaim performa yang ditawarkan mencapai hingga 2x per rak server x86, dan transmisi data 5x lebih cepat per konsumsi daya dari server x86.
Terakhir adalah switch server buatan Nvidia dengan kecepatan 400G. Beberapa fitur yang ditawarkan adalah dukungan terhadap bandwidth untuk penerapan AI generatif, dan daya yang lebih irit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News