Skenario tersebut bukan khayalan futuristik, melainkan demonstrasi langsung yang diperagakan Amazon Web Services (AWS) pada konferensi re:Invent 2025 di Las Vegas. Inti pesan AWS jelas, beragam sektor industri di masa depan tidak digantikan kecerdasan buatan (AI).
Kolaborasi erat antara manusia dan agen cerdas sebagai satu rekan tim menjadi arah perkembangan AI di masa depan. Tak lagi sekadar otomatisasi.
"Kita tak lagi sekadar mengotomasi tugas. Sekarang, kita berkolaborasi untuk mendorong percepatan di seluruh sektor industri," ujar Vice President for Agentic AI AWS, Swami Sivasubramanian, dalam paparan arah masa depan AI, Rabu, 3 Desember 2025.
Swami memaparkan beragam teknologi yang dikembangkan dan diluncurkan AWS dalam ajang re:Invent 2025. Tim AWS kemudian melakukan demo kolaborasi tersebut secara real time.
"Dalam beberapa tahun ke depan, rekan tim berbasis agentic AI akan menjadi esensial bagi setiap tim, sama esensialnya dengan orang yang duduk di sebelah Anda," tegas Senior Vice President of Applied AI Solutions AWS, Colleen Aubrey.
Berbagai teknologi yang diluncurkan AWS dalam ajang re:Invent 2025 menjadi fondasi masa depan AI untuk berintegrasi secara mulus ke dalam alur kerja operasional sehari-hari. Demo langsung di atas panggung memperlihatkan kekuatan kolaborasi ini.
Demo penerapan Agentic AI yang dilakukan Aubrey menggunakan skenario keseharian yang tak jarang terjadi. Aubrey menghubungi layanan pelanggan Amazon Connect untuk melaporkan transaksi mencurigakan.
Alih-alih hanya diproses oleh agen AI yang bekerja hanya dalam parameter yang sudah ditentukan, Aubrey dilayani agen manusia dan asisten AI.
AI bertindak sebagai co-pilot yang supercepat dalam menganalisis permasalahan. Mulai dari fungsi deteksi geolokasi transaksi, membandingkan pola dengan database penipuan, dan memverifikasi skenario skimming kartu.
Sementara itu, agen manusia yang diperankan VP of Design Amazon AWS Solutions Hector Ouilhet Olmos, dibekali insight real-time dari AI. Agen manusia fokus pada interaksi empatik dengan pelanggan dan mengambil keputusan final. Agentic AI bertugas menginvestigasi data yang biasanya memakan waktu berjam-jam atau berhari-hari.
Demo ini mengilustrasikan pergeseran paradigma yang lebih besar. Peran manusia bergeser dari operator yang melakukan tugas rutin menjadi supervisor, pengambil keputusan, dan bahkan inovator yang merancang agen AI baru.
Bahkan dalam demo yang sama, Hector dengan mudah membuat "Custom Agent" baru yang akan memantau akun pelanggan secara proaktif. Demo ini menunjukkan karyawan non-teknis dapat "merekrut" dan mengonfigurasi rekan digital untuk kebutuhan spesifik.
Pesan AWS jelas. Revolusi AI di tempat kerja masa depan dibentuk dalam ekosistem dan simbiosis kolaborasi. Bukan penggantian peran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News