"Kebutuhan dari sisi pelanggan bertambah terus. Ini memaksimalkan frekuensi yang kami miliki. Hanya dengan software update, bisa tambah kecepatan hingga 30 persen," ujar VP LTE XL Axiata Tbk, Rahmadi Mulyohartono.
Rahmadi juga menjelaskan, penerapan teknologi modulasi ini selain untuk meningkatkan kecepatan jaringan yang diterima oleh pelanggan, juga ditujukan untuk mengefisiensikan spektrum yang dimiliki oleh XL.
Selain itu, penerapan teknologi ini merupakan bagian dari upaya XL dalam memenuhi permintaan konsumen. Sebab, jelas VP Network Development XL, Budi Harjono, selama 2016, permintaan konsumen akan jaringan LTE cukup tinggi.
Teknologi ini diklaim mampu menghadirkan kecepatan 65 persen lebih tinggi bahkan untuk perangkat yang belum kompatibel dengan jaringan 4,5G. Tidak hanya itu, penerapan modulasi ini juga menghadirkan cakupan jaringan lebih luas hingga dua kali lipat, atau sekitar 3db.
XL melakukan uji coba 4,5G pada bulan Oktober lalu. Dengan teknologi 4T4R MIMO, XL berhasil mendapatkan kecepatan jaringan lebih dari 270Mbps.
Hingga saat ini, XL telah menerapkan 4T4R di sejumlah terminal di sejumlah wilayah, termasuk Jakarta, Jawa Tengah, Denpasar, Bandung, Surabaya, dan Yogyakarta. Sebelumnya, XL juga meluncurkan layanan 4G dari XL di wilayah Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Alasan XL adalah karena potensi ekonomi yang cukup besar.
Pada bulan November lalu, XL menyebut telah memiliki 450 ribu pelanggan di kota Banjarbaru, 15 persen di antaranya telah menggunakan smartphone 4G dan menggunakan USIM 4G. Untuk mendorong penetrasi 4G, XL juga menyediakan mobile broadband XL Go.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
