Diskusi publik
Diskusi publik "Urgensi Pemberdayaan Konsumen di Ekosistem Ekonomi Digital" yang digelar Asosiasi Ecommerce Indonesia dan Lazada.

Bukan Cuma Seller, Konsumen Juga Harus Dicerdaskan dalam Ekosistem Ekonomi Digital

Cahyandaru Kuncorojati • 09 Juni 2024 08:28
Jakarta: Asosiasi ECommerce Indonesia (iDEA) bersama Lazada menggelar diskusi publik dengan judul “Urgensi Pemberdayaan Konsumen di Ekosistem Ekonomi Digital” yang pada kesempatan tersebut dibahas mengenai pentingnya mencerdaskan konsumen sebagai bagian ekosistem  ekonomi digital, tidak hanya seller atau penjual.
 
Menurut seluruh pembicara dalam diskusi tersebut, hal ini menjadi sangat penting mengingat Indonesia akan memiliki bonus demografi yang akan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi digital. 
 
Makanya pemberdayaan konsumen di Indonesia dianggap sebagai prioritas, karena merupakan aset penting pertumbuhan ekonomi di sektor perdagangan. Tentu saja tanggung jawab mencerdaskan konsumen harus dilakukan semua pihak yang terkait dalam industri ecommerce.

Wakil Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Budi Primawan menyebut kemudahan yang ditawarkan era digital harus dimanfaatkan untuk bisa mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan sebelum melakukan transaksi.
 
“Dengan demikian, konsumen akan paham terkait hak dan kewajibannya dalam transaksi. Misalnya hak mendapat produk yang sesuai kebutuhan, serta memastikan keamanan transaksi sehingga terhindar dari ancaman kejahatan siber,” tuturnya.
 
Budi mengingat bahwa membangun perekonomian bangsa tak lagi hanya bisa berfokus pada pengembangan pelaku usahanya saja. Secara jumlah, konsumen juga sangat memberi andil besar.
 
Kuatnya daya beli, pemahaman yang baik untuk menciptakan transaksi yang aman, pemerataan keberadaan konsumen yang berdaya juga perlu diperhatikan agar ekonomi semua wilayah Indonesia bisa tumbuh bersama.
 
Menurut Direktur Pemberdayaan Konsumen Ditjen PKTN Kementerian Perdagangan, Chandrini Mestika Dewi, peningkatan literasi konsumen digital merupakan salah satu bentuk pemberdayaan konsumen, hal ini dibutuhkan untuk bisa membuat pasar Indonesia lebih sehat dan stabil dalam kondisi positif.
 
“Edukasi dan sosialisasi sangatlah penting untuk merespons perubahan pola aktivitas perdagangan yang berbasis aktivitas digital saat ini,” ujarnya.
 
“Dimana secara langsung berdampak pada perubahan pola perilaku konsumen dan pelaku usaha, serta bergantung pada kerjasama yang baik antara konsumen, pelaku usaha, dan juga pemerintah,” tambahnya.
 
Chandrini menilai konsumen yang berdaya bisa menciptakan permintaan pasar yang selaras dengan tumbuhnya produk lokal unggulan, hasilnya memperkuat perekonomian nasional.
 
Meskipun begitu pemberdayaan konsumen juga memiliki sejumlah tantangan menurut Deputy Chief Customer Officer Lazada Indonesia, Farid Suharjo.
 
“Mungkin karena konsumen Indonesia masih terbilang baru terhadap banyak aktivitas ekonomi digital, maka masih membutuhkan waktu, serta literasi yang baik tentang bagaimana memanfaatkan teknologi digital secara baik dan benar,” tuturnya.
 
Menurut Farid konsumen harus memahami betul berbagai tahapan dalam bertransaksi digital sehingga bisa mendapatkan pengalaman diharapkan, termasuk fitur lain di dalam ecommerce yang menjamin konsumen mendapatkan kenyaman dan ketenangan pikiran dalam bebelanja, misalnya fitur pengembalian barang serta dana.
 
“Kami berharap konsumen Indonesia mau terus mempelajari dan beradaptasi dengan berbagai perkembangan yang terjadi di era digital ini untuk memastikan hanya dampak positif yang akan mereka rasakan, dan demi terciptanya ekosistem ekonomi digital yang aman dan nyaman untuk masyarakat Indonesia,” kata Farid.
 
Ketua Komisi Komunikasi dan Edukasi Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Heru Sutadi menyebutkan data bahwa pada 2024 pemerintah menargetkan Indeks Keberdayaan Konsumen meningkat dari 57,04 yang masih dalam tahap Mampu menjadi Kritis dengan nilai minimal 60.
 
Demi menyambut Indonesia Emas, diharapkan IKK Indonesia juga sudah mencapai angka di atas 80 yang artinya masyarakat konsumen kita juga kian berdaya.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan