Industri 4.0 ditandai dengan penggunaan teknologi otomatisasi yang membuat pabrik menjadi "cerdas". Dalam era industri 4.0, perusahaan juga akan mengadopsi berbagai teknologi seperti IoT (Internet of Things), komputasi cloud dan robot.
"Tantangan terbesar dari Industri 4.0 untuk setiap negara adalah membuat infrastruktur, kebijakan dan standar keamanan yang sesuai," kata Vice President of Global Sales, Maxim Frolov.
"Baik penyedia infrastruktur dan bisnis harus siap."
Frolov mengungkap, pihak yang sigap akan mendapat "keuntungan besar". Pada saat yang sama, dia mengingatkan bahwa kecepatan mengadopsi teknologi baru harus disertai dengan rencana yang matang dan sistem keamanan yang kokoh.
Soal adopsi teknologi, menurut riset Kaspersky, "The State of Industrial Cybersecurity 2018", 15 persen dari perusahaan industri telah menggunakan cloud untuk sistem kendali SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) sementara 25 persen mengatakan bahwa mereka akan mengadopsi cloud untuk ICS (Industrial Control System) pada tahun depan.
"Ini menunjukkan adanya ketertarikan untuk menggunakan cloud untuk manajemen level atas dari infrastruktur penting yang menawarkan tantangan baru untuk mengamankan infrastruktur penting ini," kata Frolov.

Foto: Wikimedia Commons
Sementara itu, terkait masalah infrastruktur, Frolov mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur yang tidak merata tidak hanya dialami oleh Indonesia, yang merupakan negara kepulauan.
"Ketidakmerataan infrastruktur tidak hanya dialami oleh negara-negara kepulauan. Bahkan negara seperti Jerman kesulitan untuk memberikan infrastruktur digital secara rata ke semua bagian negaranya," ujar Frolov.
Dia menyebutkan, teknologi jaringan modern bisa jadi salah satu solusi dari masalah ini. Operator telekomunikasi yang mengembangkan jaringannya ke pelosok memungkinkan masyarakat untuk mengakses layanan telekomunikasi yang mungkin tidak mereka dapatkan beberapa tahun lalu.
"Pada saat yang sama, perencanaan infrastruktur yang matang penting untuk memastikan tidak ada kawasan yang tidak berkembang," katanya.
"Pembangunan infrastruktur memerlukan kerja sama dan perencanaan dari para pemangku kepentingan, utamanya pemerintah dan penyedia layanan telekomunikasi."
Frolov juga menyebutkan, dalam pengembangan infrastruktur, keamanan lagi-lagi menjadi isu penting. "Keamanan adalah salah satu aspek penting dan harus dipertimbangkan sejak awal perencanaan dan pengembangan sistem atau layanan," katanya.
"Tanpa keamanan yang memadai, IoT (Internet of Things) tidak akan bisa menjadi bagian dari infrastruktur digital sosial yang aman."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News