Ialah Joseph Chancellor, mantan peneliti Virtual Reality di Facebook. Sebelum bekerja untuk media sosial raksasa itu, dia bekerja sebagai direktur di Global Science Research, perusahaan yang memberikan data pengguna Facebook secara ilegal kepada Cambridge Analytica.
Facebook berkata, tugas Chancellor di Global Science Research tidak ada kaitannya dengan tugasnya di Facebook.
Namun, mereka tetap memulai investigasi tentang Chancellor pada bulan Maret, tidak lama setelah skandal Cambridge Analytica mencuat ke permukaan. Mereka mengatakan bahwa Chancellor kini tidak lagi menjadi pegawai mereka, lapor CNET.
Cambridge Analytica adalah salah satu krisis terbesar yang pernah Facebook hadapi. Perusahaan konsultasi digital Cambridge Analytica diketahui menyalahgunakan informasi pribadi dari 87 juta pengguna Facebook.
Ini memaksa Facebook untuk meminta maaf pada para penggunanya dan juga merombak peraturan privasi data mereka.
CEO Facebook Mark Zuckerberg juga dipanggil untuk menghadap Kongres Amerika Serikat. Skandal itu juga membuat Facebook menyelidiki para developer yang membuat aplikasi untuk platform media sosialnya.
Cambridge Analytica berkata, mereka mendapatkan data puluhan juta pengguna Facebook dari Global Science Research, yang mengumpulkan data pengguna dari aplikasi kuis kepribadian bernama This Is Your Digital Life. Aplikasi itu dikembangkan oleh dosen Cambridge University, Aleksandr Kogan, yang juga mendirikan Global Science Research.
Facebook menyebutkan, Kogan mengumpulkan data secara ilegal via aplikasi kuis kepribadian buatannya.
Dia melanggar peraturan yang ditetapkan Facebook ketika dia memberikan informasi itu pada Cambridge Analytica. Data itu kemudian digunakan oleh Donald Trump dalam kampanye pemilu presiden.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News