Musk mengumumkan xAI ini pada hari Rabu, 12 Juli 2023 lalu, dan pada situs perusahaan tersebut, Musk juga menyampaikan bahwa kehadiran xAI bertujuan untuk memahami hakikat alam semesta.
Situs resmi xAI tidak menyediakan informasi tambahan terkait startup tersebut, namun mengutip Gizmodo, tim perusahaan ini berencana untuk menggelar siaran langsung melalui Twitter Space pada tanggal 14 Juli 2023 ini.
Menurut informasi yang tercantum pada situs xAI, Musk akan didampingi oleh 11 anggota tim lain, semuanya memiliki pengalaman kerja di DeepMind, OpenAI, Google Research, Microsoft Research, dan Tesla, serta berpartisipasi dalam berbagai proyek termasuk AlphaStar, GPT-3.5, and GPT-4.
Perusahaan baru Musk ini dilaporkan tengah dibangun selama beberapa bulan, didukung informasi kepada Business Insider dari sumber yang tidak disebutkan namanya menyebut pada bulan April lalu, Musk telah membeli sebanyak 10.000 Graphics Processing Units, yang digunakan dalam pengembangan AI.
Sumber tersebut diketahui sebagai teknisi yang terdaftar sebagai anggota dari tim xAI. Sementara itu, Director of Nonprofit Center for AI Safety Dan Hendrycks, menjadi penasehat Musk dan tim AI.
Hendrycks dilaporkan hanya mendapatkan gaji sebesar USD1 (Rp14.973), sehingga tetap tidak bias dan tidak memiliki insentif yang berpotensi membatasi kritiknya. Organisasi nirlaba itu mendapatkan reaksi keras atas surat yang diterbitkan pada bulan Mei lalu, mengklaim bahwa memitigasi risiko kepunahan AI harus menjadi prioritas global bersama dengan risiko skala sosial lainnya, seperti pandemi dan perang nuklir.
Startup xAI berdiri setelah Musk merilis surat terbuka pada bulan Maret lalu, menyerukan penghentian ekspansi AI dan meminta perusahaan untuk menghentikan sementara pengembangan yang mereka lakukan setidaknya selama enam bulan.
Dalam surat tersebut, Musk mengklaim bahwa AI dapat menimbulkan risiko besar terdapat masyarakat dan kemanusiaan. Selain itu, Musk dan pihak lainnya berpendapat bahwa pengembangan AI berjalan terlalu cepat dan menciptakan persaingan di luar kendali.
AI juga dinilai Musk memiliki pikiran digital yang kuat, melebihi semua orang, dalam memahami, memprediksi dan mengendalikan. Namun dengan peluncuran xAI dan realisasi bahwa Musk telah berupaya untuk menciptakan perusahaannya sejak bulan April lalu akan menimbulkan pertanyaan bahwa permintaan itu ditujukan untuk memberikan Musk waktu agar bisa mengejar ketertinggalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News