Kemudian, pada acara tersebut juga mengundang beberapa tokoh seperti Laksana Tri Handoko, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional; Usman Kansong, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika; Agus Trisusanto, VP Digitalisasi Kelistrikan Divisi Manajemen Digital PLN, dan Defi Ariyani Head of Business Development Widya Wicara.
Salah satu yang menjadi pusat perhatian adalah Widya Wicara yang merupakan sebuah startup dan berfokus pada pengembangan teknologi Text To Speech hingga Virtual News Anchor. Pada gelaran ini, Defi Ariyani menjabarkan bahwa Widya Wicara sendiri memang ingin memberikan kontribusi lebih kepada para pegiat media hingga konten kreator.
Startup yang berlokasi di Yogyakarta ini tengah mengembangkan berbagai fitur dan inovasi yang berkaitan dengan AI. Salah satu hal yang menjadikan Widya Wicara sebagai penyedia teknologi AI yang mahir dalam penggunaan Bahasa Indonesia, hal ini akan sangat membantu sebagian besar perusahaan hingga berbagai media di Indonesia.
“Fungsi teknologi AI itu sendiri secara general bisa melakukan prediksi, personalisasi pengalaman, hingga menciptakan layanan dari produk baru. Kami di Widya Wicara mengembangkan kemampuan text-to-speech dan speech-to-text,” ungkap Defi.
Baca Juga: Implementasi Teknologi AI Harus Diperluas tapi Diawasi
Terdapat berbagai fitur dan inovasi dari Widya Wicara, yakni Text To Speech dan juga mempunyai beberapa turunan fitur seperti, Virtual Voice Over, Widya Audio Widget, Audio Book, dan Virtual News Anchor. Kemudian, mereka juga memperkenalkan fitur yang juga tengah mereka kembangkan Chatbot dan Voicebot.
Terdapat beberapa keunggulan yang dimiliki oleh berbagai produk yang dihadirkan oleh Widya Wicara. Untuk Text to Speech sendiri mereka sudah mampu untuk menghasilkan suara yang mirip dengan penutur aslinya, hal ini bisa terjadi berkat adanya teknologi Natural Language Processing (NLP). Bahkan, teknologi ini juga sudah terintegrasi dengan API, kustomisasi suara dan software untuk kebutuhan Text to Speech.
Beberapa manfaat yang diberikan dari Text To Speech hasil dari Widya Wicara adalah membuat biaya produksi menjadi lebih murah dibanding biasanya, mempercepat durasi produksi, hingga lebih fleksibel. Jangan khawatir, karena Widya Wicara sendiri sudah menjamin keakuratan dari hasil Text to Speech yang mencapai 96%.
Baca Juga: BRIN: Jangan Hanya Fokus ke AI, Tapi Big Data
Selain itu, Virtual Voice Over juga diperkenalkan pada gelaran tersebut. Defi mengatakan bahwa ini menjadi salah satu turuna dari teknologi TTS dari Widya Wicara. Hadirnya Virtual Voice Over memungkinkan para pengguna untuk melakukan produksi audio dapat dilakukan 24/7 sesuai kebutuhan, pastinya hadirnya fitur ini juga mampu untuk memangkas biaya produksi, dan juga durasi produksi menjadi jauh lebih cepat.
Kemudian. Audio Widget dan Audio Book sendiri menjadi salah satu keunggulan dari Widya Wicara. Fitur ini pastinya mempunyai manfaat yang sama seperti yang sudah disebutkan seperti Voice Over, dan akan sangat membantu para penggunannya untuk membuat konten seperti tutorial dan berita. Bahkan, hadirnya produk Audio Book menjadi sebuah pembaca untuk menceritakan pengguna sebuah cerita atau dongeng.
Terakhir, Virtual News Anchor. Pada teknologi atau fitur ini Widya Wicara mengembangkan untuk membantu para pegiat media untuk membuat sebuah berita ala pembawa berita di Studio. Bahkan, mereka juga sudah menyediakan lebih dari 7 suara dan avatar yang bisa dikustomisasi. Jadi, hal ini sangat memberikan manfaat untuk pemotongan biaya produksi.
“Widya Wicara menawarkan akurasi tingkat tinggi dengan kemampuan respon yang sangat cepat. Kemampuan text-to-speech dihadirkan ke fitur seperti Virtual Voice Over, Widya Audio Widget, Widya Audio Book, hingga Virtual News Anchor,” tutup Defi. (Christopher Louis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
