Mengutip Engadget, layanan utama yang dimaksudkan BlackBerry termasuk kemampuan krusial seperti panggilan telepon, pesan teks, data, dan bahkan akses ke layanan darurat 911 untuk pasar Amerika Serikat.
Selain itu, BlackBerry juga menyebut bahwa pengguna juga akan mengalami permasalahan terkait WiFi dan pada aplikasi seperti BlackBerry World dan Desktop manager. Tanggal 4 Januari juga akan menandai akhir dari tablet karya BlackBerry, PlayBook.
Namun informasi ini dinilai sejumlah pihak tidak mengejutkan, sebab BlackBerry telah terlebih dahulu menutup toko aplikasi dan layanan Messenger (BBM) popular karyanya pada tahun 2019 lalu.
Sebagai pengingat, BlackBerry dinilai terlalu lambat dalam merespon ancaman dari iPhone, dan gagal menemukan kesuksesan dengan mengadopsi Android. Namun BlackBerry masih memiliki QNX, sistem operasi modern milik BlackBerry yang mendukung sistem infotainment dari Toyota, Audi, Honda dan sejumlah produsen mobil populer lain.
Sebelumnya, rumor yang berhembus beberapa bulan lalu terkait kembalinya BlackBerry ke industri smartphone semakin kencang. Pada bulan Juli sempat terdengar bahwa BlackBerry sudah menyiapkan smartphone terbaru.
Smartphone ini juga diklaim akan menjadi smartphone 5G pertama karya BlackBerry. Namun dipastikan bahwa BlackBerry hanya menjadi nama smartphone tersebut, bukan perusahaan memproduksinya.
Rencana BlackBerry kembali hadir disampaikan oleh CEO OnwardMobility, Peter Franklin. Perusahaan tersebut beberapa waktu lalu berhasil membeli merek dagang dari BlackBerry saat bisnis dari BlackBerry tutup total.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id