Dalam wawancara dengan majalah CommonWealth Taiwan, ia menyebut bahwa kekurangan pasokan NAND akan mulai terasa parah pada 2026 dan berlanjut selama sepuluh tahun, jauh melampaui prediksi analis lain yang sebelumnya memperkirakan hanya akan terjadi pengetatan pasokan selama setahun.
Pua menilai kondisi ini akan memicu apa yang ia sebut sebagai “supercycle” di industri memori, sebuah periode panjang di mana permintaan melonjak drastis dan harga berpotensi terus meningkat.
Menurutnya, akar masalah ini berawal dari pola investasi produsen memori sejak 2019–2020. Saat itu, perusahaan-perusahaan besar mulai menahan belanja modal karena harga NAND kerap jatuh setiap kali kapasitas produksi ditambah.
Situasi semakin diperparah pada 2023 ketika Micron dan SK Hynix mengalihkan investasi besar-besaran ke memori HBM (High Bandwidth Memory) yang menawarkan margin lebih tinggi, sehingga alokasi dana untuk pengembangan NAND semakin berkurang. Akibatnya, kapasitas produksi NAND tidak berkembang secepat lonjakan permintaan yang kini didorong oleh ledakan pusat data berbasis kecerdasan buatan.
Pua menekankan bahwa meski HBM menjadi primadona untuk melatih model AI, kebutuhan terbesar ke depan justru akan datang dari sisi penyimpanan. Seiring model AI matang, perusahaan cloud akan beralih fokus pada inferensi yang menghasilkan data dalam jumlah masif. Data tersebut harus disimpan, baik untuk melatih ulang model, menyimpan riwayat kueri, maupun mengelola data pengguna.
Hal ini membuat kapasitas penyimpanan menjadi tulang punggung pusat data dalam dekade mendatang. “Untuk menghasilkan uang, perusahaan butuh pengguna. Pengguna menciptakan data. Data harus disimpan. Itu berarti pusat data harus terus memperluas kapasitas penyimpanan,” ujarnya.
Selain itu, Pua memprediksi pergeseran besar dari penggunaan HDD ke SSD di pusat data. Jika pada 2020 rasio SSD terhadap HDD masih di bawah 10%, kini sudah mencapai 20% berbanding 80%. Dalam lima hingga delapan tahun ke depan, harga SSD diperkirakan akan menyamai HDD, sementara waktu tunggu produksi HDD semakin panjang. Kondisi ini akan mempercepat dominasi SSD hingga mencapai 80–100% di pusat data.
Dengan tren tersebut, Pua yakin NAND flash akan tetap menjadi komoditas strategis selama sepuluh tahun mendatang, sekaligus menandai dimulainya era “supercycle” memori yang akan mengubah peta industri penyimpanan global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id