Beberapa waktu lalu, Meta mengumumkan pengenalan Akun Remaja Instagram untuk secara otomatis menempatkan remaja dalam perlindungan bawaan dan meyakinkan orang tua bahwa remaja memiliki pengalaman yang aman - menawarkan solusi lain selain larangan langsung. Akun Remaja akan membatasi siapa yang dapat menghubungi remaja dan konten yang mereka lihat, dan membantu memastikan waktu mereka dihabiskan dengan baik.
Apakah larangan itu disahkan atau Akun Remaja lepas landas, CEO dan Co-Founder Keeper Security Darren Guccione memperingatkan bahwa akan ada implikasi keamanan siber dengan cara apa pun - mendesak orang tua untuk melindungi anak-anak mereka secara online.
"Jejak digital yang ditinggalkan oleh aktivitas online – seperti postingan, komentar atau bahkan klik – menciptakan jejak informasi yang rentan terhadap eksploitasi oleh aktor jahat," ungkapnya.
Data yang terakumulasi sejak usia muda dapat membentuk profil yang terperinci dan berkembang yang – jika tidak dilindungi secara memadai – dapat dieksploitasi untuk serangan dunia maya di masa depan, pencurian identitas, dan bahkan bahaya fisik.
"Terlepas dari apakah larangan media sosial diterapkan atau tidak, orang tua harus memprioritaskan melindungi privasi dan keamanan anak-anak mereka secara online, dengan secara aktif meminimalkan jejak digital mereka."
Undang-undang yang diusulkan Australia untuk melarang anak-anak dari media sosial ditujukan untuk mengurangi risiko terhadap kesehatan fisik dan mental, tetapi juga akan memiliki implikasi keamanan siber.
Jejak digital yang ditinggalkan oleh aktivitas online – seperti postingan, komentar, atau bahkan klik – menciptakan jejak informasi yang rentan terhadap eksploitasi oleh aktor jahat.
Data yang terakumulasi sejak usia muda dapat membentuk profil yang terperinci dan berkembang yang – jika tidak dilindungi secara memadai – dapat dieksploitasi untuk serangan dunia maya di masa depan, pencurian identitas, dan bahkan bahaya fisik.
Terlepas dari apakah larangan media sosial diterapkan atau tidak, orang tua harus memprioritaskan melindungi privasi dan keamanan anak-anak mereka secara online, dengan secara aktif meminimalkan jejak digital mereka.
Ini termasuk menghapus atau menonaktifkan akun yang tidak digunakan, membatasi akses data untuk aplikasi dan layanan yang digunakan anak-anak Anda, menonaktifkan geolokasi, dan memastikan bahwa akun diatur ke pribadi sehingga akses dibatasi hanya untuk orang yang Anda kenal.
"Orang tua dan anak-anak harus memprioritaskan penerapan langkah-langkah keamanan siber yang kuat ini untuk melindungi data awal dan mengelola jejak digital secara efektif," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id