Menurut BlackBerry, divisi lisensi patennya menawarkan BLU lisensi terkait dengan FRAND, namun perusahaan asal Amerika Serikat tersebut tidak memberikan responnya. Hal ini serupa dengan kasus yang dialami BlackBerry dengan Avaya.
BlackBerry mengklaim bersikeras untuk menegosiasikan persyaratan lisensi, namun tidak digubris oleh BLU. BLU juga tetap menjual, mengimpor dan menawarkan untuk menjual sejumlah produk yang menggunakan teknologi SEP milik BlackBerry tanpa menandatangani kesepakatan lisensi.
Pada tuntutannya, BlackBerry mengklaim bahwa BLU telah melanggar setidaknya 15 patennya terkait dengan frekuensi radio dan komunikasi mobile, manajemen daya serta beberapa bagian lain dari teknologi.
"Sebagai hasil dari pelanggarannya, BLU telah mendapatkan keuntungan dari penjualan produk berteknologi jaringan 2G, 3G, dan LTE, yang menggunakan teknologi BlackBerry. BLU memproduksi, menjual, menggunakan, menawarkan untuk menjual, memasarkan, dan/atau mengimpor sejumlah smartphone yang kompatibel dengan standar 2G, 3G, dan LTE di seluruh Amerika Serikat tanpa lisensi dari BlackBerry," ujar perwakilan BlackBerry.
Hingga saat ini, belum tersedia tanggapan dari BLU Products terkait dengan tindakan BlackBerry dalam melayangkan tuntutan tersebut, dan tetap melanjutkan aktivitas penjualan produknya di Amerika Serikat dan negara lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
