Sebagai informasi, Dyson Air Quality Backpack merupakan hasil pengembangan dari teknologi air purifier Dyson, alat sensor udara portabel yang mengumpulkan data polusi udara secara real-time saat pengguna beraktivitas.
Backpack atau tas punggung ini dibekali dengan sensor bawaan, baterai dan GPS, diklaim mampu mendeteksi PM2.5, PM10, senyawa organik mudah menguap (VOC), nitrogen dioksida (NO2), dan karbon dioksida (CO2).
Hasil yang diperoleh salah satu influencer Bima Aryo mencatat bahwa kadar PM2.5 meningkat hingga 100 µg/m3 saat bersepeda di malam hari di jalan raya. Peningkatan ini diprediksi akibat pembakaran mesin kendaraan di jalan raya tersebut.
Paparan PM2.5 lebih lanjut terdeteksi saat Bima bersepeda di Jakarta Selatan, dengan kadar yang tergolong sangat buruk pada Dyson Air Quality Index (AQI). Kendaraan diesel, termasuk bus dan minibus sebagai sumber polusi di perkotaan berpotensi menimbulkan Street Canyon Effect, fenomena emisi dari tepi jalan yang terperangkap di antara bangunan.
Kenaikan VOC juga terdeteksi saat Bima memasak di rumah, bahkan mencapai lebih dari 12.000µg/m3, empat kali lipat di atas batas kadar wajar dan tergolong sangat buruk pada indeks kualitas udara Dyson.
Lonjakan serupa juga terjadi dengan kadar CO2 saat ia tengah mengendarai mobil. Kadar polusi udara dalam ruang mobil menetap secara konstan pada tingkat lebih dari 2.000 µg/m3 dan baru turun ketika Bima keluar dari mobil.
Sebagai informasi, Air Quality Backpack awalnya dikembangkan para insinyur Dyson untuk penelitian Breathe London bersama King’s College London dan the Greater London Authority. Insinyur merancang alat portabel berukuran lebih kecil daripada generasi sebelumnya.
Namun, perangkat ini tetap dilengkapi teknologi sensor yang telah ada dan digunakan dalam produk air purifier Dyson, agar dapat tetap mengukur paparan PM2.5, PM10, dan VOC serta NO2 secara akurat.
Sementara itu, proyek sebelumnya yang melibatkan Air Quality Backpack Dyson termasuk antara lain studi global untuk menyelidiki kadar polusi pribadi saat lockdown COVID-19 dan pemantauan paparan selama musim kabut asap di Delhi, India.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id