Menurut sumber dari Korea Selatan yang dikutip GSM Arena, perusahaan berkantor pusat di Cupertino, California, Amerika Serikat ini akan memesan panel layar OLED tersebut dari Samsung dan LG.
Kesepakatan antara Apple dan produsen layar BOE masih dalam proses negosiasi, secara efektif mengeluarkan manufaktur asal Tiongkok ini dari daftar mitra Apple, setidaknya pada tahap awal.
Produk tablet unggulan Apple ini terjual lebih dari 70 juta unit selama tahun fiskal sebelumnya. Antara bulan Oktober hingga Desember 2022, Apple mencatat penjualan senilai USD9,4 miliar (Rp143,5 triliun), mengindikasikan peningkatan besar sebesar 28 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Laporan yang beredar mengindikasikan bahwa tablet iPad Pro baru akan mengusung panel layar sedikit lebih besar, meski belum tersedia informasi pasti soal perubahan dari ukuran layar secara keseluruhan.
Tablet varian dengan ukuran layar lebih kecil akan mengalami peningkatan dari 10 inci menjadi 11,1 inci, sedangkan varian berukuran layar 12,9 inci akan digantikan oleh varian dengan ukuran layar 13,1 inci.
Analis dari Omdia Kang Min-su baru-baru ini berpidato di ajang Korea Chamber of Commerce, menyebut bahwa produsen asal Korea, seperti Samsung dan LG, masih menjadi pemimpin pasar OLED yang tak terbantahkan, didorong oleh kehadiran popularitas perangkat layar dilipat.
Namun, produsen asal Korea ini harus mengingat bahwa preseden bisnis LCD memprediksi Tiongkok masih akan mendapatkan keuntungan dari sebagian besar penjualan. Menelaah segmen layar OLED, sebelumnya, Samsung dan LG secara gabungan menguasai 100 persen dari pasar.
Sedangkan saat ini, Samsung dan LG masih memimpin dengan pangsa pasar lebih dari 80 persen, dan sebagian besar sisanya diperoleh produsen panel layar asal Tiongkok. Produsen asal Korea Selatan dinilai masih empat hingga empat tahun lebih maju dibandingkan dengan perusahaan asal Tiongkok.
Selain itu, pemerintah lokal mendorong komersialisasi digital pada tahun 2027 mendatang akan meningkatkan permintaan OLED lebih signifikan, sehingga pemerintah mengambil langkah untuk melindungi sesama perusahaan dengan mengorbankan pesaing mereka di Laut Kuning.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News