Fokus utama Arm kali ini adalah peningkatan performa dan efisiensi, serta sepenuhnya beroperasi pada lingkungan aplikasi 64-bit. Arm menyebut Cortex-X4 sebagai CPU tercanggih generasi ke-4. Dibandingkan Cortex-X3, ia menyediakan performa 15 persen lebih tinggi, dan konsumsi dayanya bisa mencapai 40 persen lebih rendah.
Melihat arsitekturnya, terdapat pembaruan pada rancangan tata letak core menggunakan versi terbaru dari DynamIQ Share Unit, sehingga dalam proses fabrikasinya, ia bisa menyimpan hingga 14 core CPU, yang berarti memungkinkan Cortex-X4 bisa ditanam pada laptop.
Chris Bergey, Senior VP and General Manager, Client Line of Business Arm dalam presentasinya mengatakan peningkatan performa pada Cortex-X4 ini akan memberikan dampak signifikan terhadap respons aplikasi, baik dari pemrosesan antarmuka, maupun pemuatan awal aplikasi.
Ia cocok digunakan untuk bermain game yang memerlukan performa tinggi. Beberapa game ini tentunya cukup populer, seperti Genshin Impact. Selain itu, performa kencang ini juga membuka akses terhadap aplikasi generasi berikutnya yang mengandalkan AI dan pembelajaran mesin atau machine learning.
Tambahannya, Arm juga mengumumkan Cortex-A720 dan Cortex-A520. Keduanya merupakan CPu generasi terbaru yang sudah dilengkapi konfigurasi big.LITTLE. Dilihat dari angka, Arm mengklaim Cortex-A720 punya efisiensi daya 20 persen lebih irit, dan performa yang sama dengan generasi sebelumnya. Sedangkan Cortex-A520 punya efisiensi daya 22 persen lebih irit.
Jika kita melihat konfigurasinya, big.LITTLE merupakan sistem yang membagi core CPU berdasarkan klaster. Biasanya terdiri dari klaster khusus performa, dan klaster khusus daya. Dengan peningkatan efisiensi daya pada keduanya, Arm menargetkan smartphone yang mengadopsi chipset dengan Cortex terbaru ini punya daya tahan baterai yang lebih baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News