Pada pernyataannya kepada awak media, melalui program ini, Samsung menawarkan kepada konsumen tersebut kesempatan untuk menukarkan Samsung Galaxy S7 dengan Galaxy S8 ataupun Note 8, saat kedua perangkat tersebut diluncurkan pada tahun depan.
Program ini, dilaporkan Reuters, sebagai bentuk kompensasi yang dihadirkan Samsung, setelah memutuskan untuk menghentikan penjualan Galaxy Note 7 secara permanen. Samsung memutuskan menghentikan produksi dan penjualan Galaxy Note 7 setelah sejumlah insiden terbakarnya perangkat tersebut dialami oleh penggunanya.
Selain menawarkan pengembalian uang atau penukaran perangkat ke Galaxy S7, Samsung juga menawarkan insentif finansial dengan besaran mencapai KRW100.000 atau Rp1,2 juta kepada konsumen yang juga mengalami insiden serupa di Korea Selatan.
Samsung menyebut, pengguna yang berminat mengikuti program upgrade ini harus membayarkan setengah dari harga Samsung Galaxy S7, sebelum menukarkannya dengan Galaxy S8 ataupun Note 8.
Dengan menawarkan Galaxy Note 8, Samsung secara tidak langsung menekankan kembali pernyataannya yang membantah penghentian produksi seri Note.
Samsung juga telah memperkuat aktivitas pemasaran dan promosi untuk smartphone Galaxy S, guna menutupi kerugian akibat insiden Galaxy Note 7 tersebut. Permasalahan yang dialami Galaxy Note 7 dikabarkan menimbulkan kerugian mencapai KRW5,4 miliar atau Rp62,2 triliun pada keuntungan operasional antara kuartal tiga tahun ini dan kuartal pertama tahun 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News