Jakarta: Bicara chipset smartphone maka buatan Qualcomm kerap dianggap nomor satu dibandingkan MediaTek namun di pasar tahun 2023 justru dilaporkan bahwa MediaTek dijumpai di lebih banyak perangkat dibandingkan kompetitornya.
Chipset MediaTek lebih banyak digunakan dibandingkan Qualcomm menurut hasil riset firma Canalys mengenai pasar smartphone di kuartal keempat (Q4) tahun 2023. Bahkan dominasi MediaTek di pangsa pasar meningkat 21 persen dibandingkan Q4 2022 atau periode satu tahun sebelumnya.
Riset Canalys mengungkap bahwa chipset MediaTek lebih banyak digunakan dibandingkan Apple maupun Qualcomm. Bahkan yang tidak kalah menarik adalah chipset Unisoc yang kerap dijumpai pada smartphone entry-level justru masih lebih banyak dari Samsung.
.jpg)
Riset ini dilakukan dengan melihat pangsa pasar di lima region, Asia Pasifik, Eropa-Timur Tengah-Africa (EMEA), Tiongkok, Amerika Latin, dan Amerika Utara. Selisih antara MediaTek dengan Apple dan Qualcomm juga terpaut jauh.
Pengiriman (shipment) dari chipset MediaTek diklaim mencapai 117 juta unit sementara Apple di 78 juta unit, dan Qualcomm 69 juta unit. Jika MediaTek menunjukan peningkatan 21 persen, Apple hanya tujuh persen dan Qualcomm satu persen.
Unisoc sendiri juga mengalami peningkatan dari tahun lalu dengan persentase 24 sementara Samsung justru turun 48 persen. Hal ini tidak heran mengingat sebagian besar hape Samsung memang pada akhirnya banyak mengandalkan Qualcomm Snapdragon di kelas premium, meskipun ada yang memakai Exynos.
Pada seri smartphone menengah atau entry-level Samsung rasanya lebih banyak menggunakan chipset MediaTek daripada Exynos. Di sisi lain Samsung memiliki bisnis foundry atau manufaktur chipset alias semikonduktor.
Canalys juga merilis laporan mengenai perbandingan revenue atau pendapatan Q4 2023 berdasarkan angka pengiriman (shipment) chipset tadi. MediaTek boleh menguasai pangsa pasar tapi Apple adalah yang paling untung.
Pendapatan Apple meningkat 20 persen dibandingkan Q4 2022 dengan angka USD87 miliar. Posisi kedua ditempati oleh Qualcomm senilai USD30 miliar tapi mengalami penurunan dua persen. MediaTek di posisi ketiga dengan angka pendapatan USD23 miliar justru tercatat positif dengan peningkatan 22 persen.
Sekali lagi, Samsung merosot di pendapatan pengiriman chipset buatannya dengan persentase 44 persen dibandingkan Q4 2022 dan memperoleh pendapatan hanya USD5 miliar. Unisoc justru tumbuh positif 24 persen dengan pendapatan USD3 miliar.
Chipset MediaTek lebih banyak digunakan dibandingkan Qualcomm menurut hasil riset firma Canalys mengenai pasar smartphone di kuartal keempat (Q4) tahun 2023. Bahkan dominasi MediaTek di pangsa pasar meningkat 21 persen dibandingkan Q4 2022 atau periode satu tahun sebelumnya.
Riset Canalys mengungkap bahwa chipset MediaTek lebih banyak digunakan dibandingkan Apple maupun Qualcomm. Bahkan yang tidak kalah menarik adalah chipset Unisoc yang kerap dijumpai pada smartphone entry-level justru masih lebih banyak dari Samsung.
.jpg)
Riset ini dilakukan dengan melihat pangsa pasar di lima region, Asia Pasifik, Eropa-Timur Tengah-Africa (EMEA), Tiongkok, Amerika Latin, dan Amerika Utara. Selisih antara MediaTek dengan Apple dan Qualcomm juga terpaut jauh.
Pengiriman (shipment) dari chipset MediaTek diklaim mencapai 117 juta unit sementara Apple di 78 juta unit, dan Qualcomm 69 juta unit. Jika MediaTek menunjukan peningkatan 21 persen, Apple hanya tujuh persen dan Qualcomm satu persen.
Unisoc sendiri juga mengalami peningkatan dari tahun lalu dengan persentase 24 sementara Samsung justru turun 48 persen. Hal ini tidak heran mengingat sebagian besar hape Samsung memang pada akhirnya banyak mengandalkan Qualcomm Snapdragon di kelas premium, meskipun ada yang memakai Exynos.
Pada seri smartphone menengah atau entry-level Samsung rasanya lebih banyak menggunakan chipset MediaTek daripada Exynos. Di sisi lain Samsung memiliki bisnis foundry atau manufaktur chipset alias semikonduktor.
Canalys juga merilis laporan mengenai perbandingan revenue atau pendapatan Q4 2023 berdasarkan angka pengiriman (shipment) chipset tadi. MediaTek boleh menguasai pangsa pasar tapi Apple adalah yang paling untung.
Pendapatan Apple meningkat 20 persen dibandingkan Q4 2022 dengan angka USD87 miliar. Posisi kedua ditempati oleh Qualcomm senilai USD30 miliar tapi mengalami penurunan dua persen. MediaTek di posisi ketiga dengan angka pendapatan USD23 miliar justru tercatat positif dengan peningkatan 22 persen.
Sekali lagi, Samsung merosot di pendapatan pengiriman chipset buatannya dengan persentase 44 persen dibandingkan Q4 2022 dan memperoleh pendapatan hanya USD5 miliar. Unisoc justru tumbuh positif 24 persen dengan pendapatan USD3 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News