Jakarta: Nvidia kembali memamerkan kehebatan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatannya. Kini teknologi tersebut diperbantukan untuk menciptakan AI yang bisa mengenali dan menerjemahkan Bahasa Te Reo Maori.
Nvidia membantu organisasi bernama Te Hiku Media untuk melestarikan bahasa ibu suku Maori tersebut dengan mengembangkan kemampuan AI dengan teknologi automatic speech recognition (ASR).
Jadi teknologi AI akan bisa mengenai bahasa dan dialek dari Te Reo Maori. Di blog resmi Nvidia, diklaim bahwa pengembangan model bahasa pada teknologi AI dilakukan secara transparan dan memenuhi etika serta regulasi penggunaan data dari masyarakat Maori.
Te Hiku Media menggunakan platform open-source dari Nvidia NeMo untuk menghadirkan teknologi ASR dan didukung kinerja GPU Nvidia A100 Tensor Core.
Keduanya disebut mampu menghadirkan kemampuan transkripsi dari suara ke teks (speech-to-text) yang memiliki tingkat akurasi 92 persen. Selain itu kemampuan dalam menerjemahkan dari Bahasa Te Reo ke Bahasa Inggris dan sebaliknya juga memiliki tingkat akurasi hingga 82 persen.
“Penggunaan teknologi open-source Nvidia menghadirkan manfaat besar untuk mencapai misi kami, mempreservasi, mempromosikan, dan merevitalisasi Bahasa Te Reo Maori,” ungkap Keoni Mahelona, CTO di Te Hiku Media.
“Kami juga membantu memandu industri dalam melakukan penggunaan data dan teknologi sesuai etika untuk mengangkat komunitas yang termarjinalkan,” imbuhnya.
Te Hiku Media sendiri adalah organisasi yang berbasis di Selandia Baru dan memiliki misi mewakili eksistensi masyarakat suku Maori. Mereka mendapatkan restu dari masyarakat Maori kalangan senior untuk melestarikan bahasa ibu tempat asalnya dengan teknologi digital saat ini.
Te Hiku Media menciptakan platform bernama Whare Korero yang artinya ‘house of speech’ yang berisi arsip digital terdiri dari 1.000 jam rekaman Bahasa Te Reo Maori dari para native speaker yang di antaranya lahir pada akhir abad ke-19.
Performa AI berbasis Nvidia A100 dan platform Nvidia NeMo diklaim sangat mengagumkan, hanya dalam waktu 10 hari sudah ada lebih dari 200.000 frasa dan lebih dari 300 jam data verbal yang bisa dikenali dengan teknologi AI model ASR.
Nvidia membantu organisasi bernama Te Hiku Media untuk melestarikan bahasa ibu suku Maori tersebut dengan mengembangkan kemampuan AI dengan teknologi automatic speech recognition (ASR).
Jadi teknologi AI akan bisa mengenai bahasa dan dialek dari Te Reo Maori. Di blog resmi Nvidia, diklaim bahwa pengembangan model bahasa pada teknologi AI dilakukan secara transparan dan memenuhi etika serta regulasi penggunaan data dari masyarakat Maori.
Te Hiku Media menggunakan platform open-source dari Nvidia NeMo untuk menghadirkan teknologi ASR dan didukung kinerja GPU Nvidia A100 Tensor Core.
Keduanya disebut mampu menghadirkan kemampuan transkripsi dari suara ke teks (speech-to-text) yang memiliki tingkat akurasi 92 persen. Selain itu kemampuan dalam menerjemahkan dari Bahasa Te Reo ke Bahasa Inggris dan sebaliknya juga memiliki tingkat akurasi hingga 82 persen.
“Penggunaan teknologi open-source Nvidia menghadirkan manfaat besar untuk mencapai misi kami, mempreservasi, mempromosikan, dan merevitalisasi Bahasa Te Reo Maori,” ungkap Keoni Mahelona, CTO di Te Hiku Media.
“Kami juga membantu memandu industri dalam melakukan penggunaan data dan teknologi sesuai etika untuk mengangkat komunitas yang termarjinalkan,” imbuhnya.
Te Hiku Media sendiri adalah organisasi yang berbasis di Selandia Baru dan memiliki misi mewakili eksistensi masyarakat suku Maori. Mereka mendapatkan restu dari masyarakat Maori kalangan senior untuk melestarikan bahasa ibu tempat asalnya dengan teknologi digital saat ini.
Te Hiku Media menciptakan platform bernama Whare Korero yang artinya ‘house of speech’ yang berisi arsip digital terdiri dari 1.000 jam rekaman Bahasa Te Reo Maori dari para native speaker yang di antaranya lahir pada akhir abad ke-19.
Performa AI berbasis Nvidia A100 dan platform Nvidia NeMo diklaim sangat mengagumkan, hanya dalam waktu 10 hari sudah ada lebih dari 200.000 frasa dan lebih dari 300 jam data verbal yang bisa dikenali dengan teknologi AI model ASR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News