Chief Information & Digital Officer XL Axiata, Yessie D. Yosetya dalam press briefing bersama Amazon Web Service (AWS) sebagai salah satu penyedia solusi ekosistem cloud menyebutkan hal itu. Semua teknologi bisa mengandalkan cloud dan bisa menyediakan strategi bagi perusahaan di tengah transformasi era digital.
"Jadi sebenarnya sebelum pandemi kita sudah memiliki rencana jangka panjang dengan ke cloud sebagai program digitalisasi kami, kita lakukan evaluasi, investasi dan melihat bagaimana keuntungan yang kita miliki ketika migrasi ke cloud," tutur Yessie.
Menurut Yessie ekosistem berkontribusi terhadap pertumbuhan perusahaan atau bisnis yang sangat cepat dan dinamis sambil tetap mempertahankan biaya operasional efisien.
"Cost efektik, dari sisi data center saja jelas ada perbedaannya, tidak perlu mempunyai data center sendiri (on-premise) Di sisi keamanan cloud dibangun sedemikian rupa pastinya aman dan pengoperasiannya tetap ada yang mengatur," ujarnya.
Disebutkan bahwa layanan cloud dari AWS bisa menjawab beberapa tantangan seperti batasan kapasitas dan waktu deployment saat menggunakan data center sendiri karena pengadaan server bisa butuh waktu hingga dua bulan.
Dampaknya pengembangan aplikasi atau layanan dari XL Axiata bisa telat sampai ke konsumen sehingga ikut menghilangkan daya saing dari perusahaan berbasis digital lain. Tidak ketinggalan, biaya yang dikeluarkan untuk belanja modal dan opersional data center sangat mahal.
Artinya, layanan ekosistem cloud seperti yang ditawarkan AWS membantu perusahaan terutama yang sedang bertranformasi digital atau berbasis digital native company bisa melakukan skalabilitas dengan cepat.
Penggunaan layanan cloud sebagai data center akan sangat membantu perusahaan telekomunikasi menekan biaya operasional. Di saat trafik layanan mereka meningkat maka dengan mudah kebutuhan data center berbasis cloud bisa ikut ditambah, dan dikurangi saat trafik atau beban menurun.
"Dalam tiga tahun ke depan kami akan memindahkan 70 persen aplikasi yang ada di server on-premise kami ke layanan public cloud," ungkap Yessie. Sisanya akan tetap bertahan di platform on-premise dengan pertimbangan alasan teknis atau data yang sifatnya sensitif dan internal perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News