WannaCry menyerang lebih dari 230 ribu komputer.
WannaCry menyerang lebih dari 230 ribu komputer.

AS Nyatakan Korea Utara Dalang Serangan WannaCry

Ellavie Ichlasa Amalia • 20 Desember 2017 11:00
Jakarta: Amerika Serikat menyatakan bahwa Korea Utara merupakan pelaku di balik serangan siber WannaCry yang memengaruhi lebih dari 230 komputer di lebih dari 150 negara tahun ini. 
 
"Serangan Wannacry tersebar luas dan menyebabkan kerugian hingga miliaran dollar dan Korea Utara secara langsung bertanggung jawab atas serangan itu," kata Thomas P. Bossert, penasehat keamanan dalam negeri Trump dalah sebuah artikel di Wall Street Journal.
 
"Kami tidak menyatakan ini tanpa pikir panjang. Ini didasarkan pada bukti yang ada. Dan kami bukan satu-satunya yang menemukan bukti itu."

Pada hari Selasa di Gedung Putih, Bossert menyebutkan bahwa serangan WannaCry sebagai "momen yang menentukan", menyebutkan bahwa serangan itu memengaruhi individual, perusahaan dan pemerintah di seluruh dunia.
 
Serangan itu juga menciptakan kerugian secara finansial dan membahayakan nyawa orang-orang. "Ini adalah serangan yang sembrono dan ditujukan untuk menciptakan kekacauan dan kehancuran," kata Bossert dalam konferensi pers, seperti yang dikutip dari The Washington Post.
 
Menghubungkan aktivitas siber yang diduga dilakukan oleh Korea Utara dan pengembangan senjata nuklir, dia menambahkan, "Saya rasa, saat ini, Korea Utara telah menunjukkan bahwa mereka ingin mengancam seluruh dunia, baik melalui program nuklir atau serangan siber."
 
Bossert mengaku bahwa Amerika Serikat tidak punya pilihan lain selain membalas Korea Utara dan menekan negara yang terisolasi tersebut untuk mengubah sikapnya dengan cara apapun kecuali menyerangnya langsung.
 
Korea Utara merupakan salah satu negara yang memiliki sedikit rekan. Namun, dia merasa, mengumumkan bahwa Korea Utara bertanggung jawab atas serangan WannaCry di depan umum tetaplah langkah penting. 
 
"Kami akan membuat mereka bertanggung jawab dan kami akan mengumumkan hal ini dan kami akan membuat mereka malu," kata Bossert. Korea Utara diduga menciptakan virus yang dipasangkan dengan ransomware untuk mengenkripsi data pada komputer korban dan menuntut korban untuk membayar jika mereka ingin data mereka kembali. 
 
Pada bulan Juni, NSA (National Security Agency/Badan Keamanan Nasional) telah menghubungkan Korea Utara ke pembuatan worm tersebut. Pada Oktober, pemerintah Inggris mengumumkan bahwa mereka percaya, Korea Utara adalah dalang di balik WannaCry. Bulan berikutnya, CIA mengeluarkan pernyataan serupa. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan