Pembelian dalam aplikasi (in-app purchases) juga melonjak 30% secara tahunan, mencapai USD963 juta, menurut laporan App Performance Insights dari Sensor Tower. Sebagai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, mobile telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Pertumbuhan pesat ini tidak menunjukkan tanda-tanda melambat, namun juga menghadirkan tantangan baru. Pasar yang semakin jenuh menuntut merek untuk tidak hanya fokus pada jangkauan, tetapi juga kemampuan untuk terhubung dengan pengguna secara lebih bermakna dan terukur.
Aplikasi Non-Game Dominasi Belanja Pengguna
Salah satu indikator paling jelas dari evolusi ini adalah pergeseran perilaku belanja konsumen. Untuk pertama kalinya, data Sensor Tower mengungkapkan bahwa aplikasi non-gim melampaui gim dalam total pendapatan. Pada kuartal ketiga 2023, aplikasi non-gim menghasilkan USD103,1 juta, sedikit lebih tinggi dari pendapatan gim sebesar USD98 juta.Kesenjangan ini semakin melebar signifikan pada kuartal kedua 2025, dengan pendapatan aplikasi non-gim mencapai USD149 juta dibandingkan USD108 juta dari gim. Tren ini menunjukkan bahwa konsumen Indonesia semakin mengalokasikan pengeluaran untuk layanan esensial, bukan sekadar hiburan.
Pergeseran ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk lebih dari 212 juta pengguna internet dan 356 juta koneksi seluler, melampaui jumlah populasi. Dorongan pemerintah untuk inklusi digital, adopsi smartphone yang cepat, dan familiaritas konsumen dengan pembayaran digital telah membentuk fondasi yang kuat.
QRIS, yang kini diterima di lebih dari 30 juta merchant, merevolusi cara bertransaksi dan mendorong perilaku mobile-first. Pemain global seperti Microsoft dan TikTok juga melihat potensi besar Indonesia, dengan investasi masing-masing sebesar USD1,7 miliar dan USD1,5 miliar untuk infrastruktur dan layanan digital.
Pemasaran di Era Privasi: Aturan dan Alat Baru
Lanskap pemasaran mobile juga mengalami pergeseran besar di tengah pesatnya penggunaan aplikasi. Pemasar menghadapi biaya akuisisi pengguna yang meningkat dan loyalitas yang menurun, sementara regulasi privasi global memaksa merek untuk meninjau ulang cara mereka mengukur performa.Kerangka kerja App Tracking Transparency dari Apple, misalnya, telah mengubah cara data dikumpulkan. Meskipun secara global lebih dari separuh pengguna memilih keluar dari pelacakan, Indonesia justru memimpin dengan tingkat opt-in 52%, salah satu yang tertinggi di dunia.
Perkembangan ini berarti merek tidak bisa lagi hanya mengandalkan data level individu untuk mengukur kesuksesan. Industri kini beralih ke wawasan berbasis agregat yang menjaga privasi sambil tetap memberikan gambaran jelas tentang efektivitas pemasaran. Pemasar kini harus memahami dampak penuh dari upaya mereka di sepanjang perjalanan pengguna, mulai dari penemuan dan keterlibatan hingga retensi dan konversi.
Untuk menavigasi perubahan ini, pemasar membutuhkan solusi yang lebih cerdas dan tahan masa depan. Adjust hadir untuk membantu menganalisis, mengelola keterlibatan, mengotomatisasi, melindungi, serta mengukur performa aplikasi di seluruh funnel. Adjust InSight memungkinkan merek menilai dampak sebenarnya dari kampanye tanpa bergantung pada pengidentifikasi level pengguna, memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berkembang sambil tetap memungkinkan pengambilan keputusan berbasis data yang cepat.
Melangkah ke Depan: Pertumbuhan Cerdas Butuh Pengukuran Cerdas
Di pasar yang terus berkembang ini, pemasar harus mengadopsi alat dan platform yang menawarkan analitik menyeluruh dan ramah privasi. Solusi-solusi ini membantu mengidentifikasi kanal, konten kreatif, dan pesan yang benar-benar mendorong hasil. Dengan visibilitas yang lebih dalam terhadap perilaku pelanggan dan hasil kampanye, tim dapat membuat keputusan yang lebih cepat dan tepat demi pertumbuhan berkelanjutan.Seiring matangnya ekonomi mobile Indonesia, kesuksesan tidak lagi diukur dari seberapa luas jangkauan sebuah merek, melainkan dari seberapa baik mereka dapat memahami dan melayani pengguna.
Fase berikutnya dari pertumbuhan mobile di Indonesia akan dimenangkan oleh mereka yang mampu menggabungkan inovasi dengan wawasan, menyeimbangkan performa dengan privasi, serta skala dengan substansi. Di era baru ini, pengukuran bukan lagi sekadar fungsi pendukung, melainkan fondasi dari setiap strategi yang sukses.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id