Foto: Lazada Indonesia
Foto: Lazada Indonesia

Lazada Dorong Adopsi AI di Seller, Siapkan Fitur Canggih dan Panduan Khusus

Mohamad Mamduh • 09 Juli 2025 17:34
Jakarta: Lazada, pionir platform e-commerce di Asia Tenggara, secara proaktif mendorong adopsi Artificial Intelligence (AI) di kalangan penjual daring Indonesia melalui implementasi berbagai fitur berbasis AI dan peluncuran Buku Panduan Kesiapan AI Penjual Online.
 
Langkah ini diambil menyusul riset yang menunjukkan potensi besar Indonesia menjadi negara adidaya AI di Asia Tenggara, dengan 29% penjual online yang sudah mahir mengintegrasikan AI dalam operasional bisnis.
 
Transformasi besar di industri e-commerce diprediksi akan didorong oleh pengembangan dan implementasi AI. Pekerjaan repetitif akan digantikan otomatisasi, meningkatkan produktivitas. Studi McKinsey & Company (2023) menyebutkan bahwa bisnis berbasis AI dalam penjualan dan pemasaran dapat meningkatkan pendapatan hingga 15% dan mengurangi biaya operasional hingga 20%. Lebih lanjut, studi PwC (2025) memproyeksikan peningkatan PDB global sebesar USD15 triliun hingga 2030 berkat AI.

Melihat dampak signifikan AI secara global, Lazada berupaya mendorong penerapan AI bagi penjual online Indonesia. "Mengintegrasikan teknologi baru membutuhkan sumber daya yang tepat, panduan yang jelas, dan perencanaan matang. Kami berkomitmen mempermudah perjalanan ini bagi penjual kami dengan menghadirkan inovasi kelas dunia dan alat berbasis AI canggih," kata James Dong, Chief Executive Officer Lazada Group.
 
Riset Lazada dan Kantar (2025) berjudul "Menjembatani Kesenjangan AI: Persepsi dan Tren Adopsi Penjual Online di Asia Tenggara" menunjukkan bahwa 91% penjual di Indonesia positif menyambut AI, lebih tinggi dari pembeli (78%). Meskipun demikian, mayoritas penjual masih ragu mengenai manfaat jangka pendek (68%) dan investasi awal (69%), mengindikasikan perlunya sistem pendukung.
 
Menjawab kesenjangan ini, Lazada berkolaborasi dengan Kantar meluncurkan Buku Panduan Kesiapan AI Penjual Online. Panduan ini mengategorikan penjual ke dalam tiga model kesiapan: AI Adepts (pengguna lanjutan), AI Aspirants (pengguna parsial), dan AI Agnostics (pengguna minimal), untuk membantu mereka mengintegrasikan AI sesuai tingkat kesiapan.
 
Amelia Tediarjo, Head of Business Growth and Operations Lazada Indonesia, menjelaskan, "Lazada menyadari AI akan menjadi bagian integral dari ekosistem e-commerce. Kami mengembangkan berbagai fitur AI untuk menjawab kebutuhan penjual, mulai dari membuat daftar produk, mengelola hubungan dengan pelanggan, hingga meningkatkan konversi penjualan."
 
Beberapa fitur AI yang tersedia antara lain: Lazada Business Advisor untuk wawasan tren pasar, AI Smart Listing untuk membuat daftar produk menarik, Lazada IM Shop Assistant (LISA) untuk komunikasi pelanggan yang lebih cepat, dan Lazada Sponsored Solutions untuk iklan berbasis AI yang tertarget. Untuk pengalaman pelanggan yang inovatif, tersedia AI-Powered Skin Test dan Virtual Try-On, yang datanya terhubung dengan chatbot AI Lazzie untuk rekomendasi personalisasi.
 
"Menerapkan AI bukan hanya mengikuti arus perubahan, melainkan menjadi yang terdepan. Penjual yang siap mengadopsi AI adalah penjual yang siap menghadapi masa depan," tutup Amelia. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan