Inovasi utama yang diperkenalkan adalah pembaruan pada model fondasi terbuka, Isaac GR00T N1.5. Model kali ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan penalaran, adaptasi terhadap lingkungan yang baru, serta pengenalan objek berdasarkan instruksi pengguna.
Pembaruan ini merupakan lompatan besar dari versi sebelumnya, memungkinkan robot untuk menangani tugas-tugas material handling dan manufaktur seperti penyortiran dan penataan barang dengan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi.
Selain itu, NVIDIA juga menghadirkan blueprint Isaac GR00T-Dreams. Teknologi ini secara otomatis menghasilkan data sintetik berupa trajektori gerakan yang merupakan “jejak saraf” untuk melatih perilaku robot.
Dengan hanya menggunakan satu gambar sebagai input, blueprint ini mampu menghasilkan video simulasi yang menunjukkan robot menyelesaikan tugas baru dalam lingkungan yang berbeda. Inovasi GR00T-Dreams pun melengkapi blueprint sebelumnya, yaitu GR00T-Mimic, sehingga para pengembang robot dapat secara cepat menyuplai dan memperbarui data pelatihan tanpa harus mengandalkan pengumpulan data manual yang memakan waktu.
Tak hanya di bidang perangkat lunak, NVIDIA juga telah membangun ekosistem simulasi dan generasi data yang canggih. Teknologi seperti Cosmos Reason dan Cosmos Predict 2 memungkinkan pengembangan data sintetik berkualitas tinggi melalui cara berpikir berantai, mengurangi risiko kesalahan data.
Ditambah lagi dengan platform simulasi Isaac Sim 5.0 dan kerangka kerja pembelajaran robot Isaac Lab 2.2, para pengembang kini dapat menguji dan mengevaluasi model-model baru di lingkungan virtual yang aman sebelum diterapkan ke robot fisik.
Dalam proses pengembangan, NVIDIA berhasil memangkas waktu pelatihan dari hampir tiga bulan menjadi hanya 36 jam dengan menggunakan blueprint GR00T-Dreams. Peningkatan efisiensi ini menjadi modal penting untuk mengakselerasi riset dan aplikasi robotik di berbagai sektor, mulai dari industri hingga otomasi rumah tangga.
Didukung oleh perangkat keras kelas atas seperti NVIDIA RTX PRO 6000 dan sistem Blackwell, teknologi ini sudah diadopsi oleh sejumlah perusahaan terkemuka, termasuk Agility Robotics, Boston Dynamics, dan Foxconn.
CEO NVIDIA, Jensen Huang, menyatakan, AI fisikal dan robotik akan membawa revolusi industri selanjutnya. Ia menegaskan visi perusahaan untuk masa depan inovasi AI yang mengintegrasikan dunia digital dan fisik.
Dengan kolaborasi antara perangkat lunak inovatif dan infrastruktur hardware yang kuat, NVIDIA membuka jalan bagi era baru pengembangan robot humanoid yang lebih adaptif, cepat, dan efisien.
Langkah ini tidak hanya mengoptimalkan proses pelatihan, tetapi juga mengurangi biaya pengembangan secara signifikan, sehingga diharapkan mampu merubah paradigma industri teknologi di masa mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News