Dalam email, Spotify menyebut telah mendeteksi aktivitas tidak normal pada aplikasi, dan menonaktifkan akun yang dicurigai tersebut. Spotify belum menghapus akun tersebut, dan pengguna dapat mengaktifkannya kembali setelah menghapus software dan mengunduh aplikasi resmi.
Sekitar 88 juga akun terdaftar pada Spotify versi gratis, dilengkapi dengan iklan dan batasan seperti pemutaran lagu secara acak. Namun, sejumlah situs menawarkan file instalasi Spotify yang telah dibekali kemampuan unduh, menjadikan akun gratis mampu bertindak serupa akun premium.
Pengguna hanya perlu mendaftar untuk akun gratis dan kemudian mengunduh versi yang telah dimodifikasi dan memasukan informasi yang dibutuhkan. Peretasan ini tidak mengubah akun dari gratis ke premium, namun mengaktifkan sejumlah fitur akun premium seperti kemampuan melewati tanpa batas.
Hingga saat ini, masih belum tersedia informasi detil terkait jumlah akun yang telah dimodifikasi tersebut, atau dampak permasalahan ini untuk Spotify yang tengah bersiap untuk mengajukan penawaran publik awalnya.
Spotify memiliki 159 juta pengguna di seluruh dunia, dan 71 juta dari pengguna tersebut merupakan pelanggan akun premium berbayar. Meskipun demikian, Spotify dilaporkan masih mengalami kesulitan memperoleh keuntungan dari layanan miliknya.
Sebelumnya, Spotify telah memasukkan dokumen pada hari Rabu untuk IPO senilai USD1 miliar (Rp13,8 triliun). potify melakukan ini karena mereka ingin mendapatkan kucuran dana dalam jumlah besar melalui IPO.
Spotify dilaporkan bisa memiliki valuasi sekitar USD23 miliar atau sekitar Rp317 triliun. Sementara itu, pada tahun lalu, perusahaan ini melaporkan pendapatan sebesar EUR4,09 miliar (Rp68,7 triliun) dan kerugian bersih sebesar EUR1,235 miliar (Rp20,8 triliun) pada periode yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News