Instax Share SP-3 merupakan versi ketiga dari printer instan mobile karyanya yang pertama dirilis di CES tahun 2014 lalu. Instax SP-3 menjadi perangkat pertama yang menggunakan film Instax Square baru, namun berfungsi serupa SP-2 yang mencetak film Instax Mini.
Share SP-3 diklaim mudah untuk digunakan dan kompatibel dengan berbagai tipe ponsel dan layanan seperti Facebook atau Instagram. Kualitas hasil cetakan printer ini dinilai cukup baik, namun terbilang kurang baik akibat sejumlah aplikasi masih menampilkan sudut yang kasar.
Selain opsi kolase yang telah tersedia, pengguna juga telah dapat menambahkan teks ke foto yang akan dicetak, meski hanya dapat melakukan kustomisasi dalam hal warna. Fujifilm Instax Share SP-3 tersebut hadir dalam pilihan warna hitam dan putih, dan mulai dipasarkan di awal bulan November mendatang.
Sementara itu sebelumnya, FujiFilm menyebut pasar kamera DSLR di Indonesia tidak lesu, jika dibandingkan dengan penjualan kamera instan karyanya, yaitu Instax. Sebab kedua lini kamera tersebut dinilai Fujifilm berada pada segmentasi berbeda, sehingga tidak dapat dibandingkan.
Fujifilm Indonesia mengumumkan Presiden Direktur barunya, Noriyuki Kawakubo, sebagai pengganti pengganti Masatsugu Naito, Presiden Direktur FujiFilm Indonesia sebelumnya. Bersamaan dengan pengenalan Presiden Direktur baru, FujiFilm turut memperkenalkan lini bisnis barunya.
Bisnis tersebut akan menjadi wadah FujiFilm untuk memaksimalkan kegunaan segmen bisnisnya guna mencapai perkembangan berkelanjutan. Bisnis FujiFilm kini terbagi menjadi dua kategori, yaitu bisnis tradisional, termasuk Photo Imaging, Electronic Imaging dan Graphic System, serta bisnis baru termasuk Life Science, Medical System, dan Industry Product.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News