“Sebenarnya sejak tahun lalu kami sudah berbicara dengan salah satu operator yang bersedia untuk melakukan merger akuisisi. Namun kami terkendala aturan merger akuisisi pemerintah yang hingga kini tidak jelas,” ujar CEO Indosat Ooredoo Chris Kanter.
Induk perusahaan Ooredoo disebut telah melakukan diskusi pembicaraan intensif dengan salah satu operator seluler tersebut.
Sayangnya, ketidakjelasan regulasi terkait kepemilikan spektrum hingga perizinan aset perusahaan, dinilai mendorong kondisi bisnis telekomunikasi kurang kondusif dan tidak selaras dengan peraturan.
Padahal menurut Chris, kepemilikan spektrum dan perizinan tersebut, termasuk izin operasional satelit menjadi hal penting dalam bisnis pada industri telekomunikasi. Regulasi tersebut juga disebut Chris menjadi salah satu tuntutan yang telah disuarakan pelaku industri telekomunikasi sejak lama.
Meskipun demikian, Chris mengaku setuju bahwa usulan konsolidasi Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara akan mendorong terciptanya iklim persaingan bisnis yang sehat di kalangan pelaku industri telekomunikasi Indonesia.
Operator seluler di Indonesia saat ini dinilai Chris berjumlah terlalu banyak untuk dapat menciptakan kondisi persaingan bisnis yang sehat. Menurutnya, kondisi tersebut dapat diciptakan oleh tiga atau empat operator, guna menjaga kualitas sinyal tetap baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
