"Di Indonesia, penetrasi smartphone terus tumbuh tiap tahunnya dan jumlah aplikasi permainan yang diunduh ke smartphone Android juga kian meroket. Namun yang mengkhawatirkan, banyak sekali pengguna yang belum memiliki kesadaran tinggi terhadap keamanan dan kredibilitas aplikasi yang mereka unduh dan gunakan tersebut. Banyak di antara mereka yang bersikap ‘asal mengunduh’ dan tidak peduli apakah aplikasi yang mereka unduh aman atau justru berhahaya,” ujar Tjandra Lianto selaku Marketing Director Advan.
Merujuk pada rendahnya tingkat kesadaran konsumen terhadap tingkat keamanan aplikasi mobile yang diunduhnya, serta seiring dengan meningkatnya tren beralihnya penggunaan telepon genggam biasa ke smartphone di kalangan konsumen di Indonesia, menurut Tjandra, penggunaan solusi keamanan yang mampu membantu konsumen mendeteksi serta menghindari aplikasi-aplikasi mobile berbahaya menjadi sangat penting keberadaannya.
Tjandra menambahkan, kerjasama Advan dan Trend Micro tidak hanya sebagai wujud dari komitmen Advan dalam menciptakan nilai dan manfaat lebih kepada konsumen di Indonesia, juga sebagai bentuk kepedulian Advan yang tinggi dalam meningkatkan kenyamanan pelanggannya dalam mengeksplorasi aplikasi-aplikasi pilihan yang diunduh ke dalam berbagai model gadget Advan yang telah diperkuat dengan aplikasi Dr. Safety dari Trend Micro.
"Sebagaimana kwartal lalu, jumlah malware dan aplikasi mobile baru yang memiliki risiko tinggi mencapai lebih dari seperlima dari jumlah total ancaman terhadap Android. Satu hal yang harus diwaspadai, para penjahat cyber kini telah mengalihkan sasaran serangnya ke titik paling lengah dari penggunaan smartphone, yaitu pengunduhan aplikasi-aplikasi game yang masih sering dilakukan secara sembarangan." ujar Terrence Tang, Senior Director of Consumer Business, Asia Pacific, Trend Micro.
Terrence menegaskan, TrendLabs, departemen penelitian Trend Micro, terus bekerja tanpa henti dalam mengembangkan Dr. Safety agar dapat melindungi secara optimal para pengguna smartphone dari beragam ancaman yang muncul melalui aplikasi game yang tanpa disadari banyak di antaranya memuat konten berbahaya. Agar edukasi tentang pentingnya mengantisipasi berbagai ancaman cyber ini mampu menjangkau masyarakat yang lebih luas di Indonesia, Trend Micro perlu bekerja sama dengan vendor lokal terkemuka, seperti Advan.
“Advan adalah vendor perangkat bergerak terdepan di Indonesia. Kami sangat bersemangat dengan kolaborasi ini karena memberikan kami kesempatan untuk menghadirkan proteksi optimal dan kenyamanan bagi para pengguna smartphone di Indonesia melalui Dr. Safety di setiap perangkat milik Advan. Kolaborasi ini juga memungkinkan kami membangun kesadaran dan pemahaman konsumen di Indonesia tentang pentingnya melindungi data-data penting mereka, baik data personal dan bisnis, melalui perilaku penggunaan perangkat mobile yang aman. Diharapkan, kesadaran dan pemahaman yang tinggi terhadap isu ini akan membantu konsumen di Indonesia untuk terus menikmati gaya hidupnya tanpa perlu mengkhawatirkan munculnya serangan cyber,” kata Terrence.
Dr. Safety adalah sebuah aplikasi mobile dengan sebuah fungsi rekomendasi aplikasi permainan yang unik, memberikan mobile gamers keyakinan memainkan semua permainan yang direkomendasikan tanpa perlu khawatir bahwa mereka telah mengunduh aplikasi tiruan atau mengalami pencurian item virtual.
Dr. Safety melindungi pengguna dari ancaman dari luar dan secara efisien membersihkan aplikasi jahat dari perangkat bergerak mereka, meningkatkan perlindungan privasi pengguna Facebook dan mengidentifikasi aplikasi jahat yang mencuri informasi termasuk aplikasi perbankan palsu. Dr. Safety memberikan 100% deteksi menurut AV-TEST dan bersertifikasi PCSL dan AV-Comparatives.
Tidak hanya itu, Trend Micro juga memperkenalkan aplikasi Dr. Booster. Dr. Booster adalah aplikasi yang dapat mengoptimalkan performa perangkat android, terutama pada saat Anda memainkan game.
Tidak hanya membersihkan memory dan cache, Dr.Booster juga akan menutup aplikasi dan proses yang tidak terpakai lagi. Aplikasi ini juga dapat mematikan beberapa konektivitas yang sudah tidak terpakai, seperti bluetooth, auto-sync, dan lain-lain ketika Anda menggunakan game mode.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News