Pemerintah memanfaatkan studi cepat untuk membuat kebijakan saat pandemik Covid-19.
Pemerintah memanfaatkan studi cepat untuk membuat kebijakan saat pandemik Covid-19.

Pemerintah Manfaatkan Studi Cepat untuk Kebijakan saat Pandemi

Lufthi Anggraeni • 07 Desember 2022 16:29
Jakarta: Pandemi Covid-19 terjadi secara cepat tanpa memberikan berbagai pihak peluang untuk memprediksi dan mengharuskan untuk beradaptasi secara cepat. Hal tersebut paling dirasakan pemerintah dalam membuat kebijakan demi menjaga kelangsungan hidup masyarakat.
 
Pada masa tersebut, Menteri Koordinasi Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menekankan besarnya upaya pemerintah Indonesia dalam memberikan solusi untuk setiap segmen, dari ekonomi hingga kesehatan masyarakat.
 
“Kalau lihat sekarang, waktu Covid-19 selalu dikritik harus gini, harus gitu, padahal kita buat strategi dengan studi cepat bersama Google, NASA, dan NOAA, untuk pengendalian Covid-19,”  ujar Luhut dalam acara Google for Indonesia.

Keputusan yang dihasilkan dari studi cepat tersebut disebut Luhut berdampak salah satunya pada ekonomi Indonesia, termasuk penguatan ekonomi, penurunan angka utang hingga tingkat inflasi rendah.
 
Selain itu, Luhut menyampaikan bahwa pandemi turut menjadi medium pembelajaran bagi pemerintah, disebutnya menyadari bahwa digitalisasi dan pengembangan industri teknologi sangat dibutuhkan di masa pandemi.
 
Hal tersebut, lanjut Luhut, tercermin dari data ekonomi digital di Indonesia, salah satunya dari ekonomi internet, menyentuh USD77 miliar pada tahun 2022 ini. Ekonomi internet Indonesia diprediksi akan mencapai nilai USD130 miliar pada tahun 2025 mendatang.
 
Luhut turut menyampaikan bahwa seluruh sektor mengalami kenaikan hingga dua kali lipat dan menyentuh USD59 miliar per tahun 2022, dan kenaikan ini dipimpin oleh pelaku ecommerce. Sementara itu, sektor ecommerce diperkirakan akan berkontribusi sebesar USD95 miliar terhadap ekonomi digital Indonesia pada tahun 2025 mendatang.
 
Kendati demikian, dampak positif dari kemajuan teknologi di Indonesia ini masih dibayangi oleh pekerjaan rumah yang perlu diperbaiki pemerintah guna mendukung upaya mewujudkan Indonesia sebagai negara ekonomi digital kuat.
 
Salah satunya adalah perbaikan di sektor penetrasi internet yang masih tertinggal jika dibandingkan dengan negara berkembang lain. Selain penetrasi internet, perbedaan soal kemampuan untuk terhubung dan kualitas internet di berbagai daerah di Indonesia turut menjadi pekerjaan rumah lain yang masih terus digenjot oleh pemerintah.
 
Tidak hanya meningkatkan sebaran kemampuan terhubung ke jaringan internet, Luhut turut menyebut bahwa pemerintah masih terus berupaya meningkatkan kecepatan koneksi internet di Indonesia, sebab hingga tahun 2022 ini, kecepatan internet Tanah Air masih terbilang rendah dibandingkan dengan negara tetangga.
 
Karenanya, Luhut menyebut Indonesia masih membutuhkan kolaborasi dari berbagai sektor dalam mendukung upaya pemerintah menyelesaikan pekerjaan rumah tersebut, sebab menurutnya untuk kembali bangkit dari kondisi pandemi merupakan kerja tim dan tidak bisa dilakukan sendiri.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan