Produsen pesawat asal Gothenburg, Swedia, tersebut tengah mengembangkan pesawat bertenaga listrik bernama IS30. Pesawat tersebut diperkirakan dapat menempuh jarak maksimal 200 kilometer dengan daya angkut 30 penumpang.
Pengembangan produk untuk mewujudkan visi negara-negara kawasan Skandinavia dalam meraih target dunia penerbangan bebas bahan bakar fosil di 2040 mendatang.
CEO Heart Aerospace Anders Forslund menyebut pesawat ini harus dikembangkan sesegera mungkin meski proses pengembangan produk memakan biaya yang sangat besar. Terutama pencapaian visi bebas bahan bakar fosil di sektor penerbangan.
“Kita harus dekarbonisasi dan kita harus lakukan dengan cepat. Pada 2050, kita ingin bebas karbon dan untuk dunia penerbangan, itu adalah tantangan besar. Itu tidak akan terealisasi dalam semalam,” ujar Forslund dalam tayangan Newsline di Metro TV, Senin, 19 September 2022.
Pengembangan pesawat ini juga berhasil mendapatkan dukungan dari komunitas penerbagan pesawat kecil Swedia, Aeroclub. Mereka menilai teknologi ini bisa membawa perubahan terhadap sektor penerbangan.
"Penerbangan merupakan sarana transportasi yang baik untuk masa depan. Tapi, kita juga melihat faktor dampak lingkungan dari pesawat saat ini,” kata Presiden Klub Aerospace, Mans Theorin.
Inovasi produk penerbangan ini juga meraih banyak dukungan dari berbagai pihak. Taipan Bill Gates dikabarkan menginvestasikan sejumlah uangnya dalam pengembangan produk ini.
United Airlines dan Mesa Air Group turut memberikan dukungannya dengan melakukan pemesanan sebanyak 200 unit pesawat IS30. Air Canada juga turut memesan 30 unit pesawat serta menginvestasikan dana sebesar US$5 juta untuk pengembangan pesawat ini. (Gracia Anggellica)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News