ZooPark merupakan malware yang sudah ada sejak tahun 2015 dan sejak awal kehadirannya dinilai sangat berbahaya. Mengapa?
Dijelaskan oleh pihak Kapersky Lab, ZooPark merupakan salah satu malware yang digunakan sebagai alat spionase atau mata-mata via dunia siber yang menjangkiti smartphone.
Kaspersky Lab menemukan bahwa ZooPark telah mencapai generasi ke-4 yang benar-benar bisa menggali data pribadi pengguna mulai dari file, galeri foto, password layanan atau aplikasi yang diakses lewat smartphone korban, kata kunci atau pencarian yang ada di peramban internet hingga kendali penuh pada smartphone.
Lebih mengerikannya lagi, Kaspersky Lab mengklaim malware ini bisa membaca data pribadi seperti percakapan di aplikaso WhatsApp maupun Telegram.
Meskipun sejauh penelusuran Kaspersky Lab penyebaran serangannya hanya di sekitar Timur Tengah dengan jumlah korban tidak mencapai 100 perangkat.
"Karena malware ini merupakan bagian dari teknologi spionase siber, target serangannya terkesan selektif" ungkap Security Expert Kaspersky Lab Alexey Firsh yang sejauh ini juga belum menemukan cara memberantasnya.
"Malware ini juga diduga dikembangkan dari sebuah tool yang disediakan perusahaan pengawas sekaligus spionase yang kini diperjual belikan," imbuh Alexey. Dia tidak heran apabila malware ini berkembang semakin canggih dan berbahaya karena memanfaatkan teknologi yang sudah ada dan juga digunakan oleh badan intelijen.
Beberapa waktu lalu badan keamanan Amerika Serikat NSA sempat dibobol grup hacker Shadow Brokers dan melakukan pencurian terhadap teknologi spionase serupa, yang kemudian oleh mereka rilis ke publik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id